Anak-anak sekolah Minggu di sidang Banjarpanepen menyambut Rasul Distrik Edy Isnugroho beserta Oudste Distrik Sumarmo (Yogyakarta), Oudste Distrik Turino, dan Evangelist Distrik Satiman dengan nyanyian dalam bahasa Jawa tersebut. “Ya Rasul yang kami tunggu” itulah makna dari lagu tersebut. Tidak hanya anak-anak sekolah Minggu yang menantikan kunjungan Rasul Distrik ini, akan tetapi sidang jemaat dan 10 jiwa yang mendapatkan karunia Roh Kudus pada hari itu, begitu pula Priester Esapto (Timika) yang memasuki masa pengasoan, semuanya merasakan sukacita yang penuh.
“Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru” Nas dari Roma 6:3,4 ini mendasari pelayanan Rasul Distrik pada Minggu, 10 Maret yang lalu.
Pada mulanya manusia diciptakan Allah sesuai peta dan gambar-Nya. Dan sebagai mahkota ciptaan Allah yang memiliki persekutuan dan kedekatan dengan Allah, Allah dapat berbicara langsung kepada manusia. Sebagai mahkota ciptaan-Nya Allah juga mengaruniakan segala sesuatu yang lebih dari ciptaan lainnya, memiliki kemampuan berbicara, berbahasa dan berkomunikasi juga memiliki kemampuan berpikir, mempertimbangkan dan mengambil keputusan dengan kebebasan, tetapi mereka harus menanggung konsekuensi dari keputusannya, dan yang terpenting manusia diberi kemampuan untuk mengasihi.
Namun ketika Manusia jatuh ke dalam dosa, Allah tetap mengasihi manusia karena Allah adalah kasih. Allah mengutus putra-Nya Yesus Kristus, dan oleh kurban kematian-Nya dosa-dosa manusia yang percaya diampuni. Mereka yang percaya hendaknya dibaptis dalam nama Allah Tritunggal, dalam nama Yesus untuk mengalami kedekatan-Nya, dimeteraikan dengan Roh Kudus sehingga mengalami kehidupan sebagai ciptaan yang baru.
Dalam ciptaan yang baru ini Allah memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk memisahkan diri dari sifat yang lama dan senantiasa berusaha untuk mengalahkan dosa. Dengan pertolongan Allah, kita mampu untuk melakukan kehendak-Nya. Hendaknya buah-buah Roh menjadi nyata di dalam diri setiap orang percaya.