Satu minggu menjelang kebaktian istimewa (24/2), Rasul Samuel Hadiwidagdo melayani anak-anak Allah di Sidang Kedoya (Jakarta). Dalam kunjungannya kali ini Rasul berkesempatan untuk bercengkrama dengan anak-anak Sekolah Minggu dan Sekolah Agama sebelum kebaktian, juga memberikan karunia Roh Kudus kepada 1 jiwa dewasa dan 2 jiwa anak-anak.
“Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: ‘Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!’”
Nas dari Yohanes 2:5 ini digunakan sebagai dasar kebaktian. Sebuah nas yang diambil dari peristiwa mukjizat Yesus yang pertama yaitu mengubah air menjadi anggur dalam pesta perkawinan di Kana.
Ketika Maria, Ibu Yesus, melihat anggur dalam pesta tersebut mulai habis, ia turut memperantarakan dan meminta Yesus untuk menolong. “Tradisi Kristen melihat Maria, ibu Yesus, sebagai suatu lambang untuk gereja Kristus” Rasul mengungkapkan dalam awal pelayanannya. Maria peka terhadap kesulitan penyelenggara pesta, tidak berusaha untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab atas kurangnya anggur, dan bahkan tidak mencela.
“Secara rohani, kita sebagai bagian dari gereja Kristus juga ingin memperantarakan mewakili mereka, memohon kepada Allah untuk menolong mereka yang hidup jauh dari Allah” Rasul menambahkan. Akan tetapi kita tidak dapat memaksa Allah. Ia menawarkan keselamatan kepada siapa pun yang Ia inginkan, kapan dan bagaimana yang Ia inginkan. Perantaraan kita adalah ungkapan kasih kita kepada sesama kita dan pengandalan kita kepada kasih Allah.
Pada akhirnya, Yesus meminta para pelayan untuk mengisi keenam tempayan dengan air. Dan yang terjadi setelahnya, air berubah menjadi anggur yang baik. Sebuah pengajaran bagi kita semua: keselamatan kita tidak datang dari menghormati hukum Musa, tetapi dari iman kepada Yesus Kristus. Dalam kejadian ini pertolongan Yesus tidak terjadi dalam campur tangan secara langsung, tetapi Ia memberitahu para pelayan apa yang harus dilakukan. “Untuk meraih kemurahan Allah, kita harus menerapkan iman kita ke dalam perbuatan!” Rasul menggarisbawahi. “Marilah kita memastikan agar Injil benar-benar memenuhi hidup kita! dengan demikian ini menguatkan sukacita dan damai sejahtera kita di dalam Kristus!”