Pada Minggu, 19 Januari 2020 sidang jemaat Jetis (Yogyakarta) merayakan ulang tahunnya yang ke-100. Sebuah perjalanan panjang bagi salah satu sidang tertua di Indonesia ini. Oudste Distrik Sumarmo mempimpin kebaktian ulang tahun yang dihadiri 87 jiwa tersebut. Dalam kebaktian ini Oudste Distrik juga berkenan memberikan baptisan kudus bagi 1 jiwa yang masih anak-anak. Setelah kebaktian berakhir, sidang jemaat mempersembahkan puji nyanyi sebagai ungkapan syukur.
Rangkaian acara ulang tahun ini berlanjut pada Sabtu, 25 Januari dengan mengadakan “Family Gathering” yang diikuti oleh hampir seluruh anggota sidang dengan berdoa bersama di makam Rasul Sadrach Soeropranoto. Sore harinya, dilanjutkan dengan wisata ke Pantai Jatimalang, Purworejo.
Sidang Jetis berdiri pada Januari 1920 yang dimulai dengan berangkatnya para leluhur ke Karangjoso, Langenrejo, Jawa Tengah untuk menemui penginjil yang sangat terkenal pada saat itu, yang kita kenal dengan Rasul Sadrach Soeropranoto. Namun setelah Rasul Sadrach dipanggil pulang pada tahun 1924, sidang Jetis menjadi tidak aktif. Namun kegiatan ibadah tetap dilaksanakan di sebuah rumah.
Pada tahun 1951, Rasul Hendra Tansahsami diutus Rasul Kepala Bischoff untuk mendatangi sidang-sidang
jemaat yang sempat vakum pada 1924-1951 dan kemudian pada tahun yang sama kebaktian di Jetis dimulai kembali. Pada tahun 1972 menjadi tonggak sejarah bagi sidang jemaat ini ketika sebuah bangunan gereja permanen dibangun. Saat ini, sidang Jetis secara statistik memiliki 65 jiwa anggota.