Kenaikan Kristus ke surga adalah hari raya Kristen yang hanya sedikit diketahui orang. Letaknya tersembunyi antara Paskah dan Pentakosta. Namun, hari ini sangat penting untuk keselamatan. Rasul Rumantiyo dari Sumatera melayani anak-anak Allah melalui kebaktian streaming yang disiarkan di YouTube dan Facebook page Gereja Kerasulan Baru Indonesia.
“[Dengan kekuatan Kuasa-Nya [Allah]] yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.” Rasul melayani dengan menggunakan nas dari Efesus 1:20-21 tersebut.
“Kehadiran Kristus di dunia ini adalah untuk memenuhi kodrat Allah untuk menyelamatkan umat manusia. Dan setelah Ia menyelesaikan tugasnya, Ia kembali kepada Bapa-Nya mengenakan tubuh kebangkitan.” Yang Telah Bangkit tidak segera kembali ke surga, melainkan tinggal bersama murid-murid-Nya selama empat puluh hari. Para murid mengenali-Nya sebagai Tuhan. Kenaikan Yesus Kristus ke surga tidak hanya menandai akhir keberadaan- Nya di bumi, tetapi juga peninggian-Nya. “Kenaikan Kristus ke surga adalah Yang Sulung dari yang dibangkitkan, sebagai Manusia pertama yang kepada-Nya diberikan sebuah tubuh kebangkitan.” ujar Rasul Rumantiyo.
Yesus tetap merawat milik-Nya
Tuhan yang ditinggikan mengenal setiap milik-Nya dan ambil bagian dalam nasib mereka:
- yang letih, lapar, dan miskin (Markus 6:31). Yesus merawat Barthimeus yang miskin.
- yang rendah dan terbuang
- yang berdosa. Ia memperantarai mereka dan juga tidak menghukum Petrus ketika dia mengkhianati-Nya.
Yesus menjadikan jelas bahwa kerajaan-Nya bukan berasal dari dunia ini. Tuhan yang ditinggikan tidak menyelesaikan masalah-masalah dunia ini, tetapi Ia mengaruniakan keselamatan dan membawa pemerintahan Allah.
Kemuliaan kita
Melalui kebangkitan dan kenaikan ke surga menjadi jelaslah siapakah Yesus dan dengan demikian para milik-Nya mengenali bahwa perkataan Yesus memiliki otoritas ilahi. “Dia yang berkata-kata kepada mereka berkuasa atas dunia ini.”
Yesus senantiasa mencari persekutuan dengan murid-murid, untuk menyertai, untuk ber- tukar pikiran, untuk berdoa, dan untuk ma- kan bersama mereka. “Ini hendaknya juga menjadi kerinduan bagi kita” Rasul menggarisbawahi. Kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus memberi kita kepastian untuk meraih hidup yang kekal. Ia akan membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga (Efesus 2:6).
“Itulah pengharapan kita yang terbesar,” Rasul Rumantiyo menandaskan. “Oleh karena itu adalah penting bagi kita kita harus tetap tinggal di dalam persekutuan dengan Kristus. Kita ingin tetap setia kepada-Nya dalam segala keadaan, dan menjalani suatu kehidupan sesuai dengan standar Injil.” Kita juga ingin dipersiapkan oleh kelompok Rasul bagi kedatangan Tuhan kembali. “Marilah kita menantikan Tuhan dengan penuh kesabaran!”