Paulus memilih Abraham sebagai model iman dalam suratnya kepada jemaat di Galatia. Pada saat itu, ada pendapat yang nyata di gereja bahwa hukum Yahudi perlu dipegang agar bisa diselamatkan. “Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: “Olehmu segala bangsa akan diberkati.” Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.” (Galatia 3:8-9). Itulah nas yang digunakan Rasul Distrik dalam pelayanannya di Pringombo pada Minggu, 8 November 2020.
Pergi meninggalkan keluarga
Allah meminta Abraham untuk pergi meninggalkan keluarganya ke sebuah negeri yang belum diketahui, di mana Ia akan memberkatinya. Ia mengandalkan firman Allah dan mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya. Berkat Allah pun tidak langsung terlihat. Ketika ia tiba di Kanaan, Abraham pertama-tama mengalami wabah kelaparan. Ketaatannya kepada Allah menjadikannya seorang asing sampai akhir hidupnya.
Janji yang tertunda
Allah berjanji kepada Abraham bahwa Ia akan memberinya seorang anak laki-laki yang akan menjadi asal-usul sebuah bangsa yang besar. Tetapi, Sarah tetap mandul selama bertahun-tahun. Allah tidak menyetujui usaha Abraham yang meminta Hagar, hambanya, untuk memberinya seorang anak laki-laki. Allah menegaskan bahwa anak laki-laki yang dijanjikan itu akan dilahirkan oleh Sarah. Abraham percaya pada janji ini, namun itu kelihatannya benar-benar tidak realistis. Dan hal yang mustahil terjadi: Sarah melahirkan Ishak.
Mengurbankan Ishak
Stelah Ishak beranjak dewasa, Allah meminta Abraham untuk mengurbankannya, putra kesayangannya, bagi-Nya, sebagai kurban bakaran. Ia tidak memberi tahunya mengapa Ia ingin mengambil kembali berkat yang telah Ia karuniakan kepadanya. Sekali lagi, Abraham mengandalkan firman Allah dan taat kepada-Nya.
Bagaimana dengan kita?
Allah menjanjikan kebahagiaan kekal di dalam kerajaan-Nya kepada mereka yang akan mengikuti jalan Yesus Kristus. Kita tidak tahu apa pun tentang kerajaan ini dan kita bahkan tidak memiliki bukti nyata apa pun akan keberadaannya. Marilah kita taruhkan semua pengandalan padanya dan mengikuti jalan Kristus. Kesetiaan pada Injil menjadikan kita “orang-orang asing” di dunia yang dikuasai oleh kejahatan dan terkadang itu bahkan membuat kehidupan sehari-hari kita sedikit lebih sulit. Tetapi kita tetap mengandalkan firman Allah – Ia memegang apa yang Ia janjikan.
Yesus Kristus juga berjanji untuk datang kembali untuk memimpin kita masuk ke dalam kerajaan-Nya. Ia melembagakan Gereja dan mengutus para Rasul untuk mempersiapkan umat-Nya bagi kedatangan-Nya kembali. Meskipun hingga saat ini, Ia masih belum datang kembali, kita mendukung firman Allah dan mengandalkan-Nya: Tuhan datang segera!
Bulan-bulan terakhir ini, Ia bahkan mencabut kita dari kebaktian-kebaktian dan Perjamuan Kudus, meskipun Ia telah senantiasa berkata kepada kita bahwa kita mutlak memerlukan itu. Seperti Abraham, kita merendahkan diri kita di hadapan Allah dan terus mengandalkan-Nya.
Marilah kita tetap teguh di dalam iman kita. Kita percaya pada kebahagiaan kekal, kepada Yesus Kristus, pada Injil-Nya, pada janji kedatangan-Nya kembali, pada Gereja-Nya, dan kelompok Rasul. Firman Allah pasti akan digenapi.
Kunjungan di sub-distrik Purworejo
Pelayanan di Pucangan ini merupakan puncak kunjungan Rasul Distrik di sub-distrik Purworejo dari tanggal 4-8 November 2020. Dalam rangkaian pelayanan ini, Rasul Distrik memetraikan 8 jiwa, memberikan pengasoan bagi Evangelist Hadi Sucipto dan Priester Turyono, menahbiskan 2 orang Priester dan 6 Diaken yang baru, serta mengangkat Priester Suparno sebagai Ketua Sidang Lajer.