Buah-buah pikiran tentang nas Alkitab
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku, gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Mazmur 23:4
Pendahuluan
Dalam Mazmur 23, pemazmur mengungkapkan pengandalannya kepada Allah. Ayat 3 dan 4 berbicara tentang pimpinan dan tuntunan gembala, bahkan di medan yang tidak ramah. Gada dan tongkat merupakan peralatan khas seorang gembala. Dengan gada ia mengusir hewan liar dan dengan tongkat ia menuntun kawanan domba.
Seorang gembala mengenal tempat-tempat di mana kawanan dombanya dapat menemukan makanan dan air dan ia menuntun mereka ke sana. Dalam perjalanan, ia terkadang harus melewati tempat-tempat yang sulit dan berbahaya bersama mereka. Ia menggunakan tongkatnya untuk menuntun domba-domba dan melindungi mereka terhadap hewan pemangsa.
Pemazmur menggunakan gambaran gembala untuk memperjelas perawatan Allah bagi umat-Nya. Yesus menyebut diri-Nya sebagai gembala yang baik (Yoh. 10:11). Yesus juga merawat para milik-Nya, mendampingi mereka di dalam pencobaan, dan menuntun mereka masuk ke dalam kerajaan-Nya.
Lembah kekelaman
Di dalam Mazmur 23 disebutkan tentang lembah kekelaman. Kita dapat memahaminya sebagai kerajaan kematian, tetapi kita juga dapat menyebutnya sebagai gambaran untuk pencobaan-pencobaan. Ketika kita dicobai, Yesus ada bersama kita. Janganlah kita pernah berpikir bahwa Ia melupakan atau meninggalkan kita. Ia turut ambil bagian dalam ketakutan-ketakutan, kekhawatiran, dan penderitaan kita. Yesus tidak akan menyesatkan kita, tetapi akan memimpin kita ke tanah air surgawi. Ujian-ujian dan pencobaan-pencobaan merupakan bagian dari jalan kepercayaan kita. Yesus memberi tahu kita bagaimana kita dapat melewati bagian perjalanan yang sulit tanpa mengalami bahaya. Marilah kita andalkan Dia dan mengikuti nasihat-Nya, bahkan ketika kita juga tidak dapat langsung memahami Dia.
Terkadang kita cenderung menarik diri dari Allah ketika berada dalam kemalangan. Tetapi, Yesus memanggil kita untuk datang kepada-Nya dan tetap tinggal di dalam persekutuan orang-orang percaya. Dengan cara ini kita dihibur, dikuatkan, dan meraih damai sejahtera-Nya.
Kawanan domba: sebuah gambaran untuk gereja
Gambaran kawanan domba berlaku juga untuk gereja. Gereja juga mengalami masa-masa sulit, ketika misalnya jumlah orang-orang percaya menurun, ketika orang-orang percaya dianiaya, atau ketika seorang pemangku jawatan atau anggota bersikap tidak pantas. Jangan biarkan situasi-situasi seperti ini membuat kita goyah (1 Tes. 3:3) dan marilah kita tidak menggerutu kepada Allah (Flp. 2:14). Jangan sia-siakan semua energi kita dengan meratapi tentang “masa lalu yang indah”!
Janganlah kita lupa bahwa Yesus, gembala yang baik, masih selalu berada bersama kawanan-Nya. Yesus hadir – dan akan selalu hadir – di dalam firman dan sakramen! Dialah yang memimpin gereja-Nya. Bahkan ketika kita tidak mengerti jalan yang Ia izinkan kita lalui, marilah kita mengandalkan Dia. Ia akan memimpin kita kepada tujuan.
Pelayanan Petrus
Selain itu kita boleh yakin, bahwa Yesus menjaga gereja-Nya. Kita ingat pada Matius 16:18, di mana Yesus mengatakan: “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” Kini adalah Rasul Kepala yang bertanggung jawab atas pelayanan Petrus. Dalam masa-masa yang sulit ini, pelayanan Petrus mewujudkan perawatan Yesus untuk gereja-Nya.
Rasul Kepala menyerukan kemanunggalan di antara para Rasul. Ia menguatkan para pemangku jawatan dan memastikan Injil tetap murni. Selama kita tetap tinggal bersama Yesus, kita tidak perlu khawatir. Ia menyertai kita dan akan menuntun kita dengan aman masuk ke dalam kerajaan-Nya.
Kelompok Kerja TUK 11/2020