NAC Indonesia
  • Home
  • About
    • Vision and Mission
    • Serving and Leading
    • Divine Services
    • Three Sacraments
    • Pastoral Care
    • Structures and Ministries
      • The Chief Apostle
      • District Apostles and Apostles
      • District Apostle Areas
      • Members and ministers
    • Church Activities
    • History of NAC
    • Creed
      • Detailed Explanations
  • NAC International
    • NAC Philippines
    • NAC Thailand
    • NAC Malaysia
    • NAC Singapore
    • NAC Myanmar
  • Community
  • Contact
  • Home
  • About
    • Vision and Mission
    • Serving and Leading
    • Divine Services
    • Three Sacraments
    • Pastoral Care
    • Structures and Ministries
      • The Chief Apostle
      • District Apostles and Apostles
      • District Apostle Areas
      • Members and ministers
    • Church Activities
    • History of NAC
    • Creed
      • Detailed Explanations
  • NAC International
    • NAC Philippines
    • NAC Thailand
    • NAC Malaysia
    • NAC Singapore
    • NAC Myanmar
  • Community
  • Contact
Agustus 1, 2021

Sebuah Acara Wajib?

Dalam sebuah ayat yang sangat akrab dan dalam musik yang telah diputar  berkali-kali pemazmur menulis: “Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHANdan menikmati bait-Nya.” (Mazmur 27:4). Hanya di rumah TUHAN?

Seseorang dapat berargumen bahwa Allah maha hadir, bahwa Dia hadir di seluruh ciptaan-Nya. Dan itulah yang terjadi. Sudah sejak dalam Perjanjian Lama, Allah menentukan tempat di mana manusia dapat mengalami kehadiran Allah dengan cara yang khusus, di mana Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia dengan cara yang khusus. Pemazmur mengetahui hal ini. Dia juga menyadari fakta bahwa tawaran Allah ini bukanlah sesuatu yang otomatis, tetapi merupakan tindakan kemurahan, seperti yang harus dipelajari oleh banyak orang percaya di seluruh dunia selama satu setengah tahun terakhir.

Terlalu sering kita menganggap kehadiran di gereja sebagai kewajiban: “Saya harus pergi ke gereja.” Tidak! Bukan kita yang melakukan kebaikan bagi Allah. Allahlah yang telah menyiapkan hadiah yang sangat istimewa bagi kita.

Buah pikiran dari sebuah kebaktian yang dipimpin oleh Rasul Kepala

This post is also available in: English

Previous StorySurat Edaran Pemimpin Pusat 20 Juli 2021
Next StoryKepergian Seorang Pejuang Allah Yang Gigih
  • enEnglish
  • idIndonesia
2020 © New Apostolic Church Indonesia