Dalam sebuah kebaktian yang dipimpin oleh Rasul Samuel Hadiwidagdo pada Minggu, 20 Maret 2022, Priester Teguh Sugiarto diangkat menjadi ketua sidang yang baru untuk sidang jemaat Depok meneruskan tugas yang selama ini diemban oleh Priester Mujiharja.
Priester Mujiharja telah mengemban tugas ketua sidang Depok selama 23 tahun. “Saya tahu dan mengenal engkau, engkau tidak mencari kemuliaan bagi dirimu. 23 tahun bukanlah waktu yang pendek, dan sidang jemaat ini telah bertumbuh berkembang, tapi engkau tidak mengagungkan diri, semuanya untuk kepujian Allah,” ujar Rasul Samuel dalam sambutannya kepada Priester Mujiharja. “Terima kasih dari sedalam hati untuk apa yang telah engkau kerjakan dengan baik di waktu yang lampau, dan kini engkau memberi kesempatan kepada pemangku jawatan yang lain yang akan mengambil alih kepemimpinan ini dan kami berharap engkau masih memberikan masukan-masukan dan pengalaman yang demikian banyak.”
Kepada Priester Teguh Sugiarto Rasul berpesan untuk bekerja dalam kemanunggalan dengan Ketua Distrik, Rasul, Rasul Distrik, dan Rasul Kepala. “Engkau memiliki tugas yang agung dalam melayani anak-anak Allah. Engkau hendaknya memberikan perawatan jiwa kepada para pemangku jawatan dan keluarganya, juga mengelola talenta-talenta yang ada di dalam sidang jemaat yang besar ini.”
Selanjutnya Rasul juga menugaskan Priester Triyono Budi Santoso sebagai Wakil Ketua Distrik untuk sub-distrik Tangerang dan Depok. Beliau akan membantu Evangelist Distrik Sudi Sri Waluyo dalam merawat anak-anak Allah yang ada di Suka Asih, Serpong, Kadu Agung, Depok dan Ciparigi.
Memuliakan Allah
Sebagai dasar pelayanannya Rasul menggunakan nas dari Yohanes 7:18 “Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.”
Yesus Kristus memuliakan Allah dengan memberitakan kehendak-Nya dan melakukan pekerjaan-Nya. Roh Kudus memuliakan Kristus dengan memberitakan pengajaran-Nya. Para Rasul telah diutus untuk memberitakan Injil dan menjadikan keselamatan tersedia bagi seluruh umat manusia. Dengan demikian, mereka memuliakan Kristus. Bukan pribadi dari Rasul yang penting, bukan dia yang menyelamatkan, tetapi Dia yang mengutusnya.
Kita juga diutus untuk memuliakan Allah. Utusan-utusan Allah yang sejati tidak mencari kemuliaan manusia! Marilah kita berusaha untuk menyukakan Allah lebih daripada manusia (Kis. 5:29). Marilah kita beri kepentingan yang lebih pada hukum kasih kepada Allah dan sesama kita daripada pendapat manusiawi. kita bersyukur kepada Allah dengan cara berbuat baik kepada sesama kita, bahkan kepada musuh-musuh kita. Dengan melayani, kita tidak mencari kemuliaan kita sendiri namun memuliakan Allah saja.