Minggu, 15 Mei 2022, Rasul Samuel Hadiwidagdo melayani saudara-saudari di Kelapa Gading. Beliau didampingi oleh ketua distrik Jakarta, Evangelist Distrik Sudi Sri Waluyo dan para wakilnya serta ketua-ketua sidang di sub-distrik Jakarta.
Ini merupakan peristiwa bersejarah, selain bertepatan dengan perayaan hari jadi yang ke-3, sidang jemaat Kelapa Gading secara resmi berdiri sendiri setelah sebelumnya merupakan bagian dari sidang jemaat Kebon Kelapa (Nusantara).
Rasul membebaskan tugas Priester Teguh Rachmadi sebagai ketua sidang jemaat Nusantara. Dalam sambutannya Rasul menyatakan, “engkau telah melayani sebagai ketua sidang jemaat dalam waktu yang tidak pendek, kurang lebih hampir 12 tahun lamanya. Banyak hal yang telah kau kerjakan untuk mengorganisir sidang jemaat yang besar, dan engkau diberkati sehingga sidang jemaat berkembang dan bertumbuh. Dan saya tahu motivasimu: mengasihi Tuhan, mengasihi Allah, megasihi pekerjaan-Nya dan engkau melayani sidang jemaat dengan baik. Sesuai konsep jawatan yang baru, hal ini dimungkinkan untuk melakukan regenerasi ketua sidang jemaat sebelum masa pengasoannya.”
Sebagai penerus Priester Teguh Rachmadi, Rasul mengangkat dua ketua sidang baru yang sebelumnya menjadi wakil untuk masing-masing sidang jemaat, yaitu Priester Barkah Wiji Sasongko untuk Kebon Kelapa dan Priester Suhardi untuk Kelapa Gading. Dalam kebaktian ini juga ditahbiskan seorang Priester dalam diri Diaken Henry Mesach Adiprabowo untuk melayani Kelapa Gading. Juga penetapan kembali Diaken Yosep Dwi Ananto (sebelumnya sidang jemaat Baciro) untuk sidang jemaat Kebon Kelapa.
Nas dari Lukas 24:31-33 menjadi dasar pelayanan beliau bagi 207 jiwa yang ikut ambil bagian dalam kebaktian ini. Kristus mengundang kita untuk berintrospeksi. Jika kita memberi-Nya kesempatan, Roh Kudus menolong kita menemukan kekayaan Injil dan membangkitkan di dalam diri kita kerinduan untuk berada dalam persekutuan dengan Kristus. Bersyukur kepada Kristus, kita dapat menjumpai-Nya di dalam kebaktian. Orang-orang yang mengasihi Tuhan merasakan kebutuhan untuk berada dalam persekutuan satu dengan yang lain.
Foto-foto : Yohanes Martin H.