Minggu, 18 Juni 2023 sukacita yang menakjubkan dialami saudara-saudari di sidang Pucangan dan sidang Lajer. Rasul Distrik Edy Isnugroho melayani anak-anak Allah di dua sidang jemaat tersebut di sidang Pucangan. beliau disertai Rasul Samuel Hadiwidagdo, Uskup Dwi Sulistyo Utomo, Priester Witdoso, Evangelist Distrik Dawud, Evangelist Distrik Mercy Cristiawan serta Pemangku Jawatan tuan rumah.
“Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka: “Yang terakhir.” Nas dari Matius 21:28-31a digunakan sebagai dasar pelayanan beliau.
Pada waktu itu Yesus dikritik dan dicela tua-tua Yahudi, orang Farisi dan ahli kitab. Mereka mempertanyakan mengenai kuasa Yesus, mereka tidak percaya pada Yohanes dan baptisan Yohanes, dengan demikian mereka tidak percaya pada Yesus karena Yohanes meratakan jalan untuk Yesus dan kerajaan Allah. Lalu Yesus memberikan penjelasan dengan perumpamaan ini. Seperti yang dikatakan Rasul Kepala, mari kita menguji diri kita, jangan seperti ahli Taurat, orang Farisi. Mereka ini termasuk orang pilihan, bangsa yang dipilih oleh Allah pada waktu itu yang telah di panggil dan mengatakan “Ya” kepada Allah, tetapi setelah Yohanes datang memberitakan pertobatan, setelah Yesus datang memanggil mereka, mereka tidak percaya.
Roh Kudus mengajak kita mari kita memeriksa, menguji diri kita. Kita ketika dibaptis, ketika dimeteraikan kita berjanji kepada Allah, kepada Yesus yang adalah Tuhan Juru Selamat, penolong kita. Kita berjanji mengikut Dia, menyesuaikan hidupku sesuai dengan Injil dan bersetia. Kita percaya Yesus akan datang kembali dan percaya Yesus masih bekerja melalui jawatan Rasul. Kita juga berjanji untuk menyesuaikan hidup dengan ajaran Yesus melalui jawatan Rasul untuk sampai pada kehidupan yang kekal, persekutuan dengan Allah. Mari kita memeriksa diri apakah ‘Ya” kita kepada Tuhan, ketika kita dibaptis dan dimeteraikan masih tetap “Ya”, atau mungkin sudah berubah; “Ya” tetapi ada catatan atau berubah menjadi tidak. Setiap anak Allah harus menjawab untuk Allah dengan jujur, tanpa diwakili.
Janji baptisan yang kemudian ditegaskan dalam janji konfirmasi “Saya menyangkal iblis…” apakah sampai saat ini kita betul-betul menyangkal iblis, dalam hidup kita meninggalkan dosa. Bagaimana ketika kita melihat orang lain berdosa? Sikap orang Farisi, Yahudi yang menghakimi, yang berpegang pada hukum Taurat dan mencobai Yesus. Yesus tahu, apa yang ada dalam hatinya, Yesus mengajarkan tidak untuk berdosa. Yesus juga mengajarkan kemurahan, jangan menghakimi. Sekarang kita bertanya, apakah aku sampai saat ini tetap menyangkal dosa tidak membenarkan diri, atau seperti orang Farisi menganggap orang lain lebih jahat. Kita telah berjanji, hendaklah tetap menyangkal dosa. Kalau kita telah berdosa dan menyesal, kita bertobat, kita memerlukan kemurahan dan berjanji untuk tidak akan mengulangi lagi, barulah kemurahan diberikan. Mari kita menguji dimana posisi saya terhadap kejahatan. Mari kita jangan seperti Yohanes Pembaptis yang pada awalnya percaya, sebagai pembuka jalan Anak Domba, tetapi kemudian Yohanes tidak percaya, tidak mengikuti. Kita telah mengatakan “Ya”, kita percaya, biarlah sampai saat ini kita tetap percaya.
Sukacita yang istimewa juga dialami Evangelist Distrik Hartono ™ beserta istri yang menerima berkat ulang tahun pernikahan emas.