Pembantu Rasul Distrik Edy Isnugroho didampingi Rasul Sigfried Catan (Filipina) beserta seluruh Rasul dan Uskup dari Indonesia melaksanakan Kebaktian Istimewa yang kedua pada tahun ini di sidang jemaat Rawaselang, Jawa Barat pada Minggu, 2 Juli 2017.
“Aku ini sengsara dan miskin, tetapi Tuhan memperhatikan aku. Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku, ya Alahku, janganlah berlambat” -Ini adalah teks Alkitab yang digunakan dalam kebaktian tesebut dari Mazmur 40:18.
“Kebaktian istimewa ini bukanlah kebaktian untuk memperingati mereka yang meninggal, kita menangis dan berduka, tetapi sebaliknya, kebaktian istimewa adalah dimana kita menyadari bahwa Allah yang maha kuasa yang adalah Bapa yang penuh kasih, Bapa yang penuh kemurahan” dikatakan oleh Pembantu Rasul Distrik. “Allah ingin menolong jiwa-jiwa yang sengsara, yang menderita, yang miskin.”
Yang pertama, marilah kita mengenali, kita hanya mampu melihat keadaan yang sengsara dan miskin itu saja. Namun Allah berbeda, Allah melihat bukan hanya keadaan yang miskin dan sengsara saja, tetapi Allah melihat secara utuh. Allah dapat melihat hati orang yang sengsara, Allah mengetahui pikiran-pikiran yang ada, Allah mengetahui situasi-situasi dan latar belakangnya. Kemudian Allah juga berkuasa untuk membebaskan dan menolong semua keadaan kita, karena Allah memiliki segalanya tidak terbatas.
Namun untuk dapat ditolong para jiwa ini harus percya akan kuasa Allah:
- Mengenali diri miskin karena dosa. Berbahagialah mereka yang megakui aku sengsara, aku miskin, khususnya kemiskinan ini diakaibatkan oleh dosa. Manusia tidak dapat mengampuni dosa ini, kecuali jika Tuhan, Allah Tritunggal yang mengampuni dosa.
- Mengakui diri sengsara. Manusia harus mengakui Tuhan sebagai sumber pertolongan, DIa yang berkuasa yang datang menyelamatkan dari kesengsaraan.
- Mengakui bahwa Allah memiliki kehendak dan rencana dan perbuatan yang sering kita tidak mengerti dan sering tidak kita pahami.
Kita tidak bisa mengatur Allah untuk melakukan ini dan itu. Allah memiliki rencana yang jauh lebih indah. - Mampu mengampuni orang lain. Ini syarat yang sangat penting, sehingga jiwa ini mendapatkan kemurahan.
“Marilah kita berdoa, Bapa yang penuh kasih dan kemurahan mengaruniakan keselamatan, dibebaskan dari keadaan yang miskin dan menderita ini, sehingga mereka menjadi anak-anak Allah dan bersama-sama dengan kita memperoleh persekutuan yang kekal dengan Allah” Demikianlah Pembantu Rasul Distrik menutup kebaktian istimewa ini.
This post is also available in: English