Ratusan ribu orang Kristen Kerasulan Baru mengikuti kebaktian Paskah pada tahun ini di rumah – ditransmisikan melalui Internet. Hal ini disebabkan karena perjuangan melawan virus corona pada saat ini tidak memungkinkan untuk mengadakan pertemuan. Adalah keinginan dari Rasul Kepala sendiri untuk dapat merayakan Paskah bersama-sama secara global. Sebuah peristiwa penting dalam sejarah gereja telah terjadi pada hari ini.
Tetap mengandalkan Allah
Paskah tahun ini merupakan Paskah yang istimewa karena pandemi yang terjadi menyebabkan banyak penderitaan dan kesulitan di dunia. “Pandemi corona ini hanya menambahkan satu baris lagi pada daftar wabah yang sangat panjang.”
Rasul Kepala mengingat mereka yang berada di Afrika, Venezuela dan Asia. Sebagai contoh di Afrika tahun lalu ada 140.000 anak yang meninggal dunia akibat wabah campak yang melanda kawasan itu. “Kami mendokan mereka yang mencari pertolongan. Dan kami berterima kasih kepada banyak orang yang berkomitmen untuk membantu mereka yang terpapar virus ini.“
Krisis corona ini bukanlah tanda kedatangan Kristus kembali atau bukan juga hukuman dari Allah. Karena Allah adalah Allah yang penuh kasih dan bukan Allah yang menghukum. “Pengharapan kita untuk kedatanganNya kembali tidak didasarkan pada tanda-tanda, tetapi pada kepercayaan pada Kristus melalui kinerja Roh Kudus.”
Masa depan kita
Paskah, kebangkitan Yesus, adalah sesuatu yang sangat kuat dan menjangkau jauh hingga masih ada begitu banyak alasan untuk berterima kasih, Rasul Kepala menekankan.
Ia menggunakan nas Alkitab dari Wahyu 1:17b-18: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. ”
- Yesus Kristus adalah yang pertama menerima tubuh kebangkitan dan dengan demikian memasuki kerajaan Surga. Mereka yang tetap setia kepadanya dapat mengalami hal yang sama.
- Melalui baptisan air dan roh, Anak Allah memberi manusia nyawaNya. Mereka yang percaya kepadanya sudah dapat mengalami tenaga kehidupan di masa yang akan datang dan dengan demikian kedamaian dan sukacita Allah di dalam Kristus.
- Kuasa Kristus atas kunci maut dan kerajaan maut. Kematian jasmani bukanlah penghalang untuk maeraih keselamatan. Pekerjaan Roh Kudus berlanjut di alam barzah. Yesus Kristus dapat menebus jiwa-jiwa yang jauh dari Allah dan menuntun kepadaNya.
“Ia akan datang kembali,” Kepala Rasul Schneider menegaskan. “Mereka yang tetap setia akan dibangkitkan. Ini adalah masa depan kita, ini adalah sukacita kita, dan ini adalah kepastian kita.”
Tentang Perjamuan Kudus
Sebagai kesimpulan, Rasul Kepala mengarahkan hati kita kepada Perjamuan Kudus yang tidak dapat dirayakan pada saat ini. “Mari kita menggunakan waktu ini untuk mempersiapkan sakramen Perjamuan Kudus yang akan dapat kita rayakan lagi pada saatnya nanti”, Rasul Kepala menghimbau. Kita juga mengingat akan perjamuan yang besar di Surga, di mana Yesus berbicara kepada para murid: “Bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku” (Lukas 22:29 : 30). “Janji ini bukanlah janji dari pemimpin gereja, tetapi janji ini berasal dari Tuhan. Inilah sukacita kita.” Rasul Kepala menutup pelayanannya.
This post is also available in: English