“Percayakah engkau akan hal ini?”pertanyaan ini ditimbulkan kembali oleh Roh kepada kita semua dalam kebaktian via streaming Minggu, 19 April 2020 yang dipimpin oleh Rasul Samuel H. Tansahtikno. Kalimat tersebut berasal dari percakapan Tuhan Yesus kepada Marta sebelum pembangkitan Lazarus. Tuhan menjelaskan kepada Marta, bahwa kebangkitan menuju hidup yang kekal bergantung pada iman kepada-Nya.
Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Firman dari Yohanes 11:25-26 ini menjadi dasar kebaktian.
Sudah sejak persekutuan umat Kristen awal timbul keraguan akan kebangkitan Yesus dan kebangkitan mereka sendiri. Mungkin karena bentang waktu antara kebangkitan Yesus dan terbentuknya sidang jemaat yang baru terlalu jauh, atau banyak saksi-saksi kebangkitan Yesus secara langsung telah meninggal. Meskipun demikian Rasul Paulus menguatkan mereka dan mengingatkan kembali apa yang dikatakan oleh orang-orang yang menyaksikan langsung kebangkitan Tuhan.
Para murid awalanya juga merasa takut dan tertekan dengan kematian Tuhan. Tetapi ketika Yesus menjumpai dua murid-Nya yang sedang dalam perjalanan ke Emaus, hati mereka berkobar-kobar. Setelah mereka berjumpa dengan Yang Telah Bangkit, mereka bersaksi dengan berani merskipun dalam penganiayaan bahkan mati sebagai martir. Ini merupakan bukti nyata bahwa Yesus sungguh-sungguh bangkit dan memberikan tenaga yang besar bagi para murid-Nya kala itu.
Percaya akan kebangkitan-Nya
“Pada saat sekarang ini, kita juga mengalami banyak penganiyaan – meskipun bukan yang bersifat penganiyaan fisik – tetapi kita justru dianiaya karena kita percaya kepada kebangkitan-Nya” ujar Rasul Samuel. Banyak orang yang mempertanyakan ‘jika engkau percaya pada kebangkitan-Nya mengapa engkau masih mengalami kesulitan-kesulitan?’ Namun kita ingin senantiasa percaya akan kebangkitan-Nya. Para Rasul yang bekerja juga terus menguatkan kepercayaan akan kebangkitan. “sehingga kita memiliki keyakinan akan masa depan bersama Yesus.” Jika kita percaya, kita memiliki pengharapan akan masa depan. Kita memiliki tenaga kebangkitan itu sendiri, kita melihat hal itu sebagai tenaga kelepasan dan pengharapan masa depan. Untuk hal itu, dibutuhkan iman yang kuat.
Percaya akan kedatangan-Nya dan kebangkitan kita sendiri
Sebagai umat Kristen Kerasulan Baru kita juga percaya bahwa Tuhan segera datang. “Kita menempatkan hal ini sebagai prioritas utama kita.” Rasul Samuel mengungkapkan. Dan untuk hal tersebut kita ingin membiarkan diri kita diperisapkan oleh Roh Kudus.
Dan pada akhirnya kita juga percaya akan kebangkitan kita sendiri. Tuhan Yesus sendiri sebelum kebangkitan-Nya juga harus percaya akan kebangkitan-Nya sendiri. “Lalu bagaimana Ia dapat mengungkapkan kebangkitan-Nya? Ia setia sampai pada akhirnya.” Rasul Samuel menegaskan. Yesus melakukan kehendak Bapa-Nya sampai akhir.
“Marilah kita mengandalkan diri kepada-Nya dalam setiap kondisi yang kita hadapi karena Ia telah bangkit. Mari kita juga mempersiapkan diri kita untuk kedatangan-Nya kembali, dan bersetia sampai akhir karena kita juga akan mengalami kebangkitan kita sendiri.” Rasul Samuel menutup pelayanannya.
This post is also available in: English