Rasul Distrik Edy Isnugroho memimpin kebaktian terpusat yang disiarkan melalui Youtube dan audio pada Minggu, 14 Juni 2020. Beliau menggunakan nas dasar dari 1 Petrus 1:15,16 “Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.”
“Kekudusan adalah ciri khas Allah dan gereja-Nya” Mengapa gereja kudus? Karena gereja menghantarkan kita kepada keselamatan, di dalam gereja disalurkan sarana-sarana untuk keselamatan kita. “Allah telah memanggil umat Israel menuju kekudusan, dan kini Ia juga memanggil kita semua untuk menjadi kudus,” ujar Rasul Distrik. Cara hidup ini hendaknya bermanfaat untuk membedakan umat Allah dari semua bangsa lainnya. Akan tetapi, tidaklah mungkin bagi kita untuk meraih kekudusan melalui perbuatan-perbuatan hukum Taurat. Hanya melalui kurban Yesuslah, kekudusan yang Allah harapkan dari milik-Nya dapat diraih. “Ia membukakan jalan menuju kekudusan bagi manusia.”
Di dalam Doa Imamat Agung, Tuhan mengungkapkan bahwa Ia sendiri menguduskan para Rasul, dan mereka yang percaya kepada Yesus. Mereka yang percaya berarti memiliki iman, tidak merasa lebih baik dari yang lainnya – bersikap rendah hati. “Kudus bukan berarti tanpa dosa, tetapi kita tidak melakukan dosa dengan sengaja dan mohon kemurahan Tuhan.” Kita ingin senantiasa berusaha mengalahkan kejahatan. Dengan iman kita dibaptis dan dimeteraikan, dengan demikian kita ditempakan di jalan menuju kekudusan. Allah menguduskan kita:
- di dalam kebaktian – firman membuat kita sadar bahwa kita belum sempurna
- melalui kasih-Nya yang begitu besar – eskipun kita adalah pendosa, Ia mengampuni kita melalui pengampunan dosa
“Marilah kita berjalan pada jalan yang telah ditentukan bagi kita. Jika Tuhan datang kembali kita akan dikuduskan, dan mengalami pengubahan kita,” Rasul Distrik mengakhiri pelayanannya.
This post is also available in: English