NAC Indonesia
  • Home
  • About
    • Vision and Mission
    • Serving and Leading
    • Divine Services
    • Three Sacraments
    • Pastoral Care
    • Structures and Ministries
      • The Chief Apostle
      • District Apostles and Apostles
      • District Apostle Areas
      • Members and ministers
    • Church Activities
    • History of NAC
    • Creed
      • Detailed Explanations
  • NAC International
    • NAC Philippines
    • NAC Thailand
    • NAC Malaysia
    • NAC Singapore
    • NAC Myanmar
  • Community
  • Contact
  • Home
  • About
    • Vision and Mission
    • Serving and Leading
    • Divine Services
    • Three Sacraments
    • Pastoral Care
    • Structures and Ministries
      • The Chief Apostle
      • District Apostles and Apostles
      • District Apostle Areas
      • Members and ministers
    • Church Activities
    • History of NAC
    • Creed
      • Detailed Explanations
  • NAC International
    • NAC Philippines
    • NAC Thailand
    • NAC Malaysia
    • NAC Singapore
    • NAC Myanmar
  • Community
  • Contact
Oktober 25, 2020

Membebaskan, Membuka Mata, Menegakan

Meskipun secara jumlah tidak banyak yang dapat mengikuti kebaktian tatap muka secara langusng – 64 jiwa, namun Rasul Distrik Edy Isnugroho memberikan semangat yang baru kepada bukan hanya sidang jemaat Bangunjiwo (Yogyakarta), namun juga seluruh anak-anak Allah dan juga para jiwa di alam barzakh.

“TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung, TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar.” Firman dari Mazmur 146:7b-8 tersebut digunakan oleh Rasul Distrik sebagai persiapan untuk Kebaktian Istimewa Minggu yang akan datang. Oudste Distrik Sumarmo mendampingi dalam pelayanan ini.

Perkataan pemazmur pada nas mengingatkan kita akan penjelasan yang Yesus berikan tentang misi-Nya (Luk. 4:18-19), Rasul Distrik memulai pelayananannya. Pemazmur menunjuk pada para tawanan perang, yang oleh musuh telah diasingkan jauh dari tanah air mereka. “Sejak kejatuhan ke dalam dosa, manuisa telah hidup di bawah kekuasaan kejahatan. Mereka adalah ‘orang-orang yang terkurung’ – tidak mampu hidup tanpa berdosa, mereka kehilangan persekutuan dengan Allah.”

Membebaskan orang-orang yang terkurung

Dengan telah mengalahkan kejahatan, Yesus Kristus dapat membebaskan manusia dari dosa, baik di sini maupun di alam barzakh. “Ia tidak melakukannya secara massal. Namun Ia menyapa setiap  manusia.” Rasul Distrik mengatakan. Untuk dibebaskan, manusia harus setuju dan berkontribusi, ia menambahkan dan menggambarkan pembebasan Petrus dari penjara (Kis. 12:4-10). Ketika Petrus dimasukan ke dalam penjara, seakan-akan tidak ada jalan keluar. Namun seorang malaikat datang untuk menyuruhnya bangun, berpakaian, dan mengikut dia. Petrus percaya kepadanya dan melakukan apa yang diminta darinya. Allah menggugurkan rantai-rantainya dan membukakan pintu-pintu. “Untuk dibebaskan oleh Kristus, seseorang harus percaya kepada-Nya, mematuhi petunjuk-petunjuk-Nya, dengan menerima sakramen-sakramen yang Ia lembagakan, dan mengikut Dia.” Pembebasan rohani kita yang sempurna dan final baru akan terjadi ketika Yesus Kristus membawa kita kepada-Nya ke dalam kerajaan-Nya.

Membuka mata orang-orang buta

Manusia sering buta, ini juga merupakan gambaran keselamatan. Misalnya, suatu ketika saat murid-murid-Nya menempatkan perkara jasmani yang terlalu penting melebihi yang rohani. Atau, seorang yang mengharapkan pertolongan jasmani saja dari Yesus. Kebutaan rohani ini masih sering terjadi pada saat ini. Roh Kudus mengajar kita bahwa tujuan sebenarnya dari Yesus Kristus adalah keselamatan jiwa kita. “Prioritas-Nya adalah untuk menuntun mereka melalui penderitaan untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya.”

Kebutaan yang lain adalah jika orang hanya sibuk melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan ia tidak mau melihat balok di matanya. “Janganlah membandingkan orang lain dengan diri kita sendiri.”

Menegakkan orang-orang yang tertunduk

Ia melakukan hal ini pertama-tama melalui pemberitaan Injil yang diinspirasi oleh Roh Kudus. Mereka yang menerimanya menarik ketenteraman, penghiburan, dan pengharapan. “Tetapi Allah juga bekerja melalui kita, anggota-anggota tubuh Kristus. Ia mengutus kita untuk menolong yang telah meninggal, dengan mendoakan mereka.”

Allah mengasihi semua manusia dan menghendaki keselamatan semua manusia, yakni dengan percaya kepada Yesus Kristus dan mengikut Dia. Rasul Distrik mengajak kita semua untuk mengikut dengan setia: “Mereka yang dekat dengan Kristus, akan dapat menikmati kasih Allah yang sepenuhnya.”

Dalam Kebaktian ini Rasul Distrik memberikan pengasoan kepada Priester Aramto yang telah mencapai usia 66 tahun dan melayani dalam Jawatan selama 19 tahun. Atas nama sidang jemaat, Rasul Distrik berterima kasih untuk pengabdian Priester dalam melayani. Sebagai penerusnya, Diaken Suyoto ditahbiskan menjadi Priester.

Previous StoryPersekutuan Doa: 21 Oktober 2020
Next StoryPersekutuan Doa: 28 Oktober 2020
  • enEnglish
  • idIndonesia
2020 © New Apostolic Church Indonesia