Bersembunyi karena merasa malu terhadap kesalahan kita? Kekecewaan kita membuat kita menjauh dari Allah? Roh Kudus mengingatkan kita akan apa yang telah Allah lakukan bagi kita dan masih lakukan bagi kita, serta menyemangati kita untuk mendekati-Nya.
Rasul Distrik Edy Isnugroho beserta Rasul Samuel Hadiwidagdo, Uskup Dwi Sulistyo Utomo, dan Oudste Distrik Turino melayani anak-anak Allah yang berada di sidang Kunci, Sidareja pada Minggu, 29 Agustus 2021. “Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?” sebuah nas dari Kejadian 3:9 ini mendasari pelayanan tersebut.
Di dalam penderitaan, si jahat membuat kita ragu dengan bertanya kepada kita: “Di mana Allahmu?” (Mzm. 42:4). Jawaban atas pertanyaan ini cukup sederhana. Allah, Bapa merawat ciptaan-Nya. Ia memelihara kita dengan semua yang diperlukan untuk hidup. Roh Kudus, aktif di dalam Gereja untuk menghibur dan menguatkan kita.
- Adam dan Hawa menyembunyikan diri mereka karena mereka merasa malu. Dengan bertanya di manakah mereka, Allah menunjukkan kepada mereka bahwa Ia terus campur tangan dalam nasib mereka. Janganlah kita berjalan menjauhi Allah karena kesalahan-kesalahan yang telah kita buat. Itu sama sekali tidak memengaruhi kasih-Nya kepada kita. Ia mengaruiakan kasih karunia-Nya kepada kita.
- Janganlah kita seperti Elia yang menyerah karena kesulitan-kesulitan (1 Raj. 19:9-18). Tuhan beserta dengan orang-orang yang melayani-Nya berdasarkan kasih. Usaha-usaha mereka tidak akan pernah sia-sia!
- Terkadang kita dihadapkan dengan situasi-situasi yang terlalu melelahkan kita seperti para murid di tengah badai. Roh Kudus menasihati kita untuk mengandalkan kasih Allah dan untuk menyerahkan hidup kita ke dalam tangan-Nya (Luk. 23:46)
- Yesus bertanya kepada Saulus: “Mengapakah engkau menganiaya Aku?” (Kis. 9:4). Kita hendaknya selalu sadar bahwa yang kita lakukan bagi sesama kita, kita melakukannya bagi Tuhan (Mat. 25:40).
- Para murid telah berdebat di antara mereka sendiri tentang siapakah yang terbesar. Marilah kita menginterogasi diri kita sendiri mengenai isi percakapan kita. Apakah yang kita tekankan? Hal buruk atau hal baik yang sesama kita telah lakukan? Marilah kita juga ingat bahwa Tuhan tidak hanya memerhatikan perbuatan-perbuatan kita, tetapi juga kata-kata kita (Mat. 12:36,37).
Dalam kebaktian yang dihadiri 121 jiwa dengan protokol kesehatan yang ketat ini 3 jiwa menerima kemeteraian kudus dari Rasul Distrik.
Perjalanan di Sidareja
Rasul Distrik dan rombongan telah berada di sub-distrik Sidareja sejak Rabu, 25 Agustus 2021. Beliau melayani di Kawunganten yang digabung dengan sidang jemaat Ujungmanik. Berikutnya berturut-turut melayani di Kamulyan, Cisumur, dan Rejamulya.
Selama pelayanan ini beliau memberikan kemeteraian kudus kepada 12 jiwa baik dewasa maupun anak-anak. Diaken Suyanto (Gintungreja) dan Diaken Salikun (Rejamulya) diberikan pengasoan yang layak. Priester Rapon Andika diangkat sebagai Ketua Sidang Gintungreja yang baru. Priester Turiman, juga dari sidang Gintungreja dibebaskan dari tugas jawatannya. Saudara Daniel Suratman ditahbiskan menjadi Diaken untuk sidang Cisumur. Priester Triyanto diangkat sebagai ketua sidang Patimuan yang baru meneruskan tugas yang diemban sebelumnya oleh Priester Kustam.