Apa yang Tuhan lakukan seringkali tidak dapat dipahami oleh kita sebagai manusia. Kita bertanya pada diri sendiri mengapa Ia mengizinkan satu atau hal lain dan tidak mencegahnya. Kita sama sekali tidak setuju dengan Tuhan.
Kita manusia juga cenderung melebih-lebihkan diri kita sendiri dan percaya bahwa kita dapat melakukan hal-hal yang lebih baik daripada Tuhan. Bukankah ini salah satu alasan utama kejatuhan manusia ke dalam dosa?
Petrus membuat pengalaman ini juga. Kadang-kadang dia sama sekali tidak setuju dengan apa yang dilakukan atau dikatakan Gurunya. Itu benar-benar di luar pemahamannya. Yesus sepenuhnya menyadari hal ini, itulah sebabnya Ia menunjukkan pengertian kepada murid-Nya dan berkata kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” (Yohanes 13:7).
Inilah penghiburan kita: Tuhan tidak membenci kurangnya pengertian kita. Ia sabar dengan kita dan tidak membiarkan hal ini menghentikan-Nya untuk terus bekerja demi keselamatan kita. Sebagai Bapa kita, Ia tahu bahwa banyak hal di luar pemahaman kita, dan Ia tidak akan mendorong kita menjauh, bahkan jika kita berperilaku seperti anak yang membangkang di sana-sini. Jika kita tetap setia kepada-Nya dan berpegang pada tangan-Nya, kita akan mengalami bahwa Ia memberi kita damai dan sukacita.
Buah pikiran Rasul Kepala