Allah adalah Bapa dari semua orang, Ia mengasihi kita semua dengan kasih yang sama dan ingin menyelamatkan kita. Pesan inilah yang diberikan Rasul Distrik Edy Isnugroho dalam pelayanannya di Kedoya Selatan pada Minggu, 9 Juli 2023.
“Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.” (1 Yohanes 3:1) menjadi dasar nas bagi pelayanan beliau.
Pada awal pelayanannya Rasul Distrik menjelaskan bahwa orang-orang yang menolak pengajaran Yesus Kristus memiliki visi yang berbeda tentang Allah dan orang-orang. Di dalam Yesus Kristus, Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia sebagai Bapa mereka.
Allah adalah Bapa dari semua umat manusia:
- Ia adalah Pencipta, yang memiliki otoritas atas makhluk-makhluk ciptaan-Nya;
- Allah mengetahui kebutuhan setiap manusia dan memelihara mereka
- Allah adalah Bapa yang penuh dengan belas kasihan kepada para pendosa.
Orang-orang yang menolak pengajaran-Nya melihat Allah sebagai hakim yang tujuannya adalah menghukum para pendosa. Mereka berpikir Allah ingin menegakkan dunia ini dengan hukum-hukum dunia. Tetapi Yesus dengan jelas menyatakan bahwa kerajaan-Nya bukan berasal dari dunia ini. Kelompok ini juga tidak percaya bahwa Allah mengasihi semua orang dengan kasih yang sama. Bagi mereka kasih Allah kepada manusia tergantung pada asal usul atau perilaku mereka.
Dari sisi yang rohani, “Anak-anak Allah” adalah orang-orang yang telah dilahirkan kembali dari air dan Roh – mereka telah menerima kehidupan ilahi dan menjadi ahli waris bersama dengan Kristus. Ia telah memilih mereka dari antara pendosa dan hidup dalam kemerdekaan.
Musuh ini ingin memcah belah hubungan kita dengan Allah dan sesama. Ia mendorong kita untuk memberi kepentingan yang lebih pada hal yang duniawi kita daripada pada hubungan ilahi kita. Pada masa sekarang, banyak orang cenderung ingin tampil berbeda dari yang lainnya. Roh Kudus mendorong kita untuk berfokus pada kesamaan. Gereja adalah tempat di mana kita mampu mengatasi perbedaan-perbedaan kita dan membangun kesatuan kita. Di dalam Kristus, tidak ada lagi orang Yahudi atau orang Yunani, budak atau orang merdeka, laki-laki atau perempuan – semuanya satu di dalam Yesus Kristus (Gal. 3:28).