Dari tanggal 23 hingga 28 September 2023, pulau Bali dan Lombok menjadi saksi dari pelayanan Rasul Samuel dan Priester Witdoso Warsito, yang tanpa lelah melayani anak-anak Allah di wilayah tersebut. Kunjungan mereka ditandai dengan serangkaian pertemuan dan kebaktian-kebaktian yang membangkitkan sukacita dan tenaga bagi semua yang hadir.
Priester Witdoso memulai pelayanannya di Denpasar, di mana ia memimpin pertemuan gabungan pemangku jawatan dan istri dari sub-distrik Surabaya Timur. Pertemuan ini diselenggarakan di bawah tema “Pengertian Persembahan & Kurban “, yang dilakukan melalui diskusi yang menarik, kesaksian yang menyentuh hati, dan sesi tanya jawab yang mendalam. Hasilnya adalah sebuah suasana hangat dan memberikan pertumbuhan rohani.
Keesokan harinya, Rasul Samuel melayani sidang jemaat Sidakarya di Denpasar dalam sebuah Kebaktian Umum. Beliau mendasari pelayanannya dengan nas dari Yohanes 10:9, “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.” Pesan yang kuat ini menggarisbawahi kebenaran yang mendalam bahwa Yesus Kristus adalah pintu menuju keselamatan kita. Melalui kasih karunia-Nya, kita dibebaskan dari cengkeraman kejahatan, dipelihara, dan dilimpahi dengan belas kasihan ilahi. Di masa-masa sulit, kita didorong untuk mengikuti jejak Sang Juruselamat.
Pada tanggal 26 September 2023, Rasul Samuel, Priester Witdoso, Priester Palgunadi, dan istri mereka masing-masing memulai sebuah perjalanan ke pulau Lombok. Misi mereka adalah untuk melayani keluarga Widodo dan Agwin, hamba-hamba Tuhan yang taat yang telah memelihara hubungan mereka dengan gereja terutama melalui kebaktian-kebaktian keluarga, yang melibatkan pembacaan TUK (Tuntunan Untuk Kebaktian) dan pelaksanaan Perjamuan Kudus dua kali sebulan. Karena keterbatasan yang ada, mereka tidak dapat secara bebas terlibat dalam kebaktian.
Pada hari Rabu pagi tanggal 27 September 2023, Rasul melayani kebaktian dari Wahyu 10:9, di mana Yohanes diperintahkan untuk memakan sebuah gulungan kitab – sebuah alegori untuk Injil itu sendiri. Hal ini menjadi pengingat bahwa Injil, dapat memberikan rasa manis dan pahit. Pesannya sangat beresonansi: Marilah kita menghayati Injil Yesus Kristus secara utuh.
Dalam kebaktian ini Rasul juga melaksanakan baptisan kudus dan kemeteraian kudus bagi Zionathan Lewin Prasetia, putra dari Saudara Agwin. Setelah kebaktian dilaksanakan ramah tamah serta pertemuan, yang meletakkan dasar bagi pelayanan yang lebih terstruktur di Lombok di masa yang akan datang.