Setelah Izin Mendirikan Bangunan untuk pembangunan gedung gereja Palasari dan Kantor Pusat didapatkan, pada hari Jumat, 13 April 2018 Rasul Samuel Hadiwidagdo melaksanakan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan tersebut.
Sebelum direnovasi, bangunan ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Menilik jauh ke belakang pada tahun 1959, Gereja Kerasulan Baru di Indonesia memutuskan untuk mengajukan permohonan Izin Mendirikan Bangunan untuk gereja yang terletak di Jalan Palasari No. 7, Bandung dan mendapatkannya dari Penilikan Pembangunan dan Rumah, Kotapradja Bandung dengan putusan No. 3459/59 pada tanggal 2 Nopember 1959. Pada Minggu Palmira tahun 1961 gereja di Jalan Palasari diresmikan oleh Pemimpin Pusat Gereja Kerasulan Baru di Indonesia, Rasul Distrik Hendra Tansahsami.
Karena jumlah anggota terus bertambah, maka gereja mengajukan permohonan IMB Renovasi pada tahun 1969. IMB Renovasi dengan putusan No. 303/WKR/69 dikeluarkan oleh Dinas Pembangunan Kota Pengawas Bangunan dan Ordonasi Gangguan, Kotamadya Bandung pada 22 Juli 1969.
Sejak tahun 1985 sidang jemaat mengalami perkembangan yang menyukakan hingga saat ini. Sekarang jumlah anggota sidang jemaat Palasari mencapai 383 jiwa. Kapasitas gereja yang hanya sekitar 200 tempat duduk tidak memungkinkan lagi untuk menampung jemaat yang hadir rata-rata sekitar 280 jiwa pada hari Minggu. Dan pada bulan April ini, sidang jemaat Palasari merasakan sukacita yang besar untuk sebuah pembangunan gedung gerja yang baru.
Dari Palasari ke Palasari
Gedung Gereja Palasari juga menjadi saksi sejarah bagi kantor pusat GKBI. Pada tahun 1977 Rasul Distrik Hendra Tansahsami memindahkan kantor administrasi Gereja dari Andir ke Palasari. Setelah itu GKBI mengalami perkembangan yang baik, dan jumlah karyawan kantor pusat pun bertambah.
Setelah kepergian Rasul Distrik Hendra Tansahsami, Rasul Distrik Alfons Tansahtikno memindahkan kantor pusat GKBI ke gedung yang baru di Jl. Ir. H. Juanda No 7 pada tahun 1986. Rasul Distrik menambah karyawan administrasi untuk mengerjakan tugas-tugas di bidang ini yang semakin bertambah. Banyak sidang jemaat berdiri. Pada masa ini banyak gereja dibangun. Agar Rasul Distrik dapat berfokus pada pekerjaan-pekerjaan rohani, beliau mengangkat Evangelist Halim H Husada sebagai Kepala Kantor Pusat GKBI. Pada masa ini karyawan administrasi mencapai lebih dari 20 orang.
Rasul Distrik Alfons Tansahtikno menerima pengasoan pada tahun 2009. Rasul Kepala Wilhelm Leber kemudian menahbiskan Pembantu Rasul Distrik Urs Hebeisen menjadi Rasul Distrik yang baru dan sekaligus membentuk gereja distrik yang baru NACSEAsia, di mana Indonesia menjadi salah satu bagiannya. Pemimpin Pusat GKBI adalah Rasul Edy Isnugroho.
Evangelist Halim Husada meninggal dunia secara mendadak pada tahun 2010. Sebagai gantinya ditunjuk Priester Eko H. Kriswanto menjadi Kepala Kantor. Pada perjalanan waktu, Badan Pengurus GKBI kemudian memutuskan untuk merenovasi total Gereja Palasari dan membangun kantor Gereja yang baru di tempat yang sama. Diharapkan pembangunan selesai bulan November 2018 yang akan datang.