Pada hari Minggu pagi yang cerah, 13 Mei 2018, sebanyak 86 peserta dari anggota Gereja Kerasulan Baru Distrik Surakarta yang tergabung dalam Komunitas Angklung Indonesia-Surakarta dan Sekolah Musik GKBI Surakarta mengadakan pagelaran konser musik angklung massal pada event Car Free Day di kota Solo bertema “Love is The Future” (Kasih adalah Masa Depan). Ini merupakan kegiatan kedua setelah pada tahun 2016 dilaksanakan di kota Klaten (lihat: http://nac.today/en/158039/316528).
Aksi kemanusiaan
Bertempat di depan taman Sriwedari, acara ini tidak hanya menggelar konser musik, tetapi juga mengadakan aksi kemanusiaan donor darah masal yang dilakukan bersama Palang Merah Indonesia (PMI) kota Surakarta. Sebanyak 43 kantong darah berhasil terkumpul pada kesempatan ini.
Acara yang bertujuan menyerukan pesan kasih, perdamaian dan sekaligus sarana kesaksian para anak-anak Allah di Distrik Surakarta ini diisi dengan tampilan-tampilan yang berkesan dari instrumen angklung massal, biola, vokal, band, dan drama teatrikal. Lagu-lagu yang dibawakan bertemakan kemanusiaan, kasih, dan rohani, di antaranya “Heal the World”, “You Raise me Up”, “Amazing Grace” “Pada Pagi Hari”. Lagu-lagu nasional dan daerah juga tidak ketinggalan, seperti “Nyiur Hijau”, “Cublak Suweng”, dan “Bengawan Solo”.
Warga masyarakat yang menyaksikan terlihat sangat antusias mengikuti lagu demi lagu yang dibawakan, dan semakin lama semakin banyak warga yang tertarik untuk menyaksikan konser ini. Acara ini juga diliput oleh media massa (lihat: http://solo.tribunnews.com/2018/05/13/angklung-indonesia-surakarta-hibur-pengunjung-car-free-day-solo)
Dukungan Pemerintah Daerah Setempat
Dukungan secara khusus diberikan oleh pemerintah kota Surakarta melalui sambutan dari Walikota Surakarta, Bapak FX. Hadi Rudyatmo yang dibacakan oleh Kepala Dinas Sosial kota Surakarta, Ibu Dra. Rohana, MM. Dalam sambutannya Bapak Walikota memberikan apresiasi yang tinggi dengan diselenggarakannya acara musik konser angklung dan sekaligus aksi kemanusiaan ini dan berharap kegiatan seperti ini dapat terus di adakan sebagai sarana mengkampanyekan perdamaian dan kemanusiaan. Sebagai bentuk apresiasi atas dukungan Pemerintah Kota Surakarta, maka pihak panitia memberikan kenang-kenangan berupa plakat dengan bentuk miniatur angklung kepada Bapak Walikota.
Kesedihan di tengah konser
Di tengah konser berlangsung, terdengar berita yang sangat menyedihkan di mana pada waktu yang bersamaan terjadi aksi serangan teroris kepada 3 gereja di kota Surabaya yang menelan korban jiwa dari warga sipil dan aparat. Dengan hati bergetar dan sedih, para peserta mendedikasikan seluruh tampilan dalam konser ini untuk para korban dan keluarga yang berduka sebagai akibat dari aksi keji tersebut, dan mencurahkan doa dan pikiran untuk mereka semua.
Teks: Danu Setyawan
Foto-foto: Danu Setyawan