Sebuah kebaktian yang memberikan penghiburan di tengah masa-masa sulit pada sekarang ini: Allah selalu hadir untuk menolong mereka yang berseru kepada-Nya, meskipun terkadang dalam cara yang berbeda dari yang kita pikirkan.
“Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus” (Filipi 4:19). Ini adalah nas alkitab yang digunakan oleh Rasul Samuel Tansahtikno dalam kebaktian via streaming pada 28 Juni 2020 di Surabaya (Indonesia)
Surat kepada jemaat di Filipi sangat istimewa. Rasul Paulus menuliskannya selama ia berada di penjara untuk berterima kasih kepada sidang jemaat, yang terus mendukungnya. “Dan kini kelompok Rasul, saya pribadi, juga berterima kasih dari sedalam hati kami untuk dukungan dan doa-doamu,” Rasul Samuel mengatakan. Meskipun para Rasul tahu, sidang jemaat juga mengalami banyak ujian-ujian dan bahkan kesulitan. “Keadaannya juga tidak berbeda pada masa sekarang ini. Masih banyak terjadi ujian, pencobaan dan penderitaan dalam sidang jemaat. Namun saudara-saudari tetap mendukung di dalam doa-doa, dan bakat-bakat yang dimiliki.”
3 Bahaya
Sebagai tambahan, Rasul juga mengingatkan 3 bahaya yang mungkin terjadi di dalam sidang jemaat:
- Keraguan – pencobaan yang kita alami adalah hal yang biasa. Mengikut Yesus bukan berarti selalu berjalan dalam sukacita.
- Ketidakpuasan – meskipun segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita, kita ingin tetap percaya dan mengandalkan-Nya
- Perpecahan – ada bahaya bahwa orang hanya memikirkan dirinya sendiri, hanya ingin menggunakan kepikirannya sendiri, dan berpikir memiliki solusi atas segalanya.
Allah memelihara kita
Kemudian Rasul menghibur, bahwa Allah akan mencukupi semua keperluan kita. “Namun untuk menyampaikan kekayaan rohani-Nya kepada kita, Allah menggunakan hambanya yang tidak sempurna.” Akan tetapi ketidaksempurnaan hamba-Nya tidak memengaruhi keselamatan kita.
Allah juga memberkati kita melalui persepuluhan dan kurban yang kita bawa. “Apabila kita mampu mengatasi keraguan, ketidakpuasan, dan perpecahan serta meraih kekayaan rohani melalu hamba-Nya yang tidak sempurna dan membawa persepuluhan kita, maka kita akan mengalami kepenuhan dari Allah,” Rasul Samuel mengakhiri kebaktian.