Akhir pekan ini, Rasul Distrik mengundang para Rasul dan ketua negara gereja distrik Asia Tenggara untuk mengikuti rapat tahunan, berbagi apa yang diberikan oleh Rasul Kepala dalam Rapat Rasul Distrik Internasional bulan November yang lalu di Zürich. Para Rasul dan Uskup dari Indonesia berkumpul di Jakarta, sedangkan yang lain mengikuti rapat secara virtual.
Persoalan tentang penulisan dan otoritas pengajaran
Persoalan tentang siapa yang menulis kitab-kitab dalam Alkitab seringkali dapat menjadi pertanyaan. Misalkan surat Paulus, apakah benar-benar ditulis oleh Paulus atau salah satu dari muridnya. Allah adalah pencipta sesungguhnya dari kitab-kitab alkitabiah. Otoritas tulisan-tulisan tersebut didasarkan pada inspirasi ilahinya, dan bukan bergantung dari penulisnya, terlepas apakah mereka Rasul, nabi-nabi atau bukan.
Oleh karena itu, kesimpulan eksegetis bahwa suatu teks tertentu berasal dari seorang penulis tertentu atau bukan, tidak ada relevansinya bagi otoritas teks tersebut. Otoritas para Rasul adalah untuk memastikan kemurnian ajaran Gereja dan khotbah.
Penuntun untuk Pemangku Jawatan
Beberapa poin penting lain juga dibahas dalam rapat ini, termasuk mengenai penuntun untuk Pemangku Jawatan. Sebuah penuntun baru bagi para Pemangku Jawatan saat ini sedang dikerjakan. Di dalamnya terkandung beberapa poin mengenai kepemimpinan gereja dan bagaimana jawatan dan mandat dilaksanakan. Sebagai tambahan juga dibahas mengenai perayaan sakramen dan tindakan berkat, catatan mengenai perawatan pastoral.
Para Rasul Distrik telah menyetujui isi dari dokumen yang dikerjakan oleh kelompok kerja Pemangku Jawatan, dan sedang masuk dalam tahap finalisasi sebelum dipublikasikan.
Kunjungan Rasul Kepala ke Asia Tenggara
Rencana kunjungan Rasul Kepala ke Asia Tenggara juga dibahas dalam rapat ini. Rasul Kepala akan berkunjung ke Filipina pada medio Oktober untuk melaksanakan 2 kebaktian di Taguihon dan Tupi. Semua berharap agar kunjungan kali ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar.