Rasul Distrik Edy Isnugroho didampingi Uskup Dwi Sulistyo Utomo, Oudste Distrik Turino serta Evangelist Priyanto merayakan kebaktian Minggu Palmira di sidang Karangtawang, Cilacap.
Rasul Distrik mendasari pelayanannya dengan nas dari Yohanes 12:23: “Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.”
Yesus menyatakan sifat Allah
Yesus masuk ke Yerusalem untuk memuliakan Allah dan dimuliakan oleh Allah. Yesus mengetahui dengan pasti bahwa waktunya telah tiba untuk menyatakan sifat Allah. Pada Minggu Palmira, banyak harapan yang disematkan kepada Yesus. Harapan mereka: Yesus membebaskan mereka dari perbudakan Romawi. Pada akhirnya kita mengetahui bahwa harapan ini adalah harapan yang keliru. Mereka tidak mengenal dengan sungguh-sunguh apa yang menjadi misi Yesus di dunia ini.
Dengan menjalani apa yang Allah kehendaki, Yesus menunjukkan bahwa pengandalan-Nya kepada Allah jauh lebih besar bahkan meskipun Ia harus mengalami hal-hal yang berat. Hubungan dengan Allah, persekutuan dengan Allah jauh lebih penting dari pada hal-hal duniawi, kesesakan, atau bahkan kematian sekalipun.
Yesus menyatakan Allah adalah Allah kasih dan Allah kebenaran. Yesus percaya seratus persen. Meskipun Ia tidak memahami apa yang terjadi, Yesus percaya kepada Bapa-Nya!
Kurban Yesus juga sebuah pernyataan akan kemuliaan Allah: Aku telah diutus oleh Allah untuk menyatakan kasih-Nya kepada manusia. Bagi-Nya Misi tersebut harus berhasil apapun yang terjadi.
Allah juga pada akhirnya memuliakan Anak-Nya: Dengan kebangkitan Yesus, Allah menunjukkan kuasa-Nya. Maut tidak berkuasa. Ia memberikan kemenangan yang gilang gemilang dan menuntun-Nya kepada kemuliaan.
Kita juga menyatakan sifat Allah
Adalah tugas kita sebagai anak-anak-Nya untuk menyatakan sifat Allah:
- Yesus aktif di dalam gerejanya. Ia tetap menawarkan keselamatan bagi semua. Kita menyatakan hal ini dengan menghadiri kebaktian.
- Yesus adalah kasih dan kebenaran. Tidak ada dusta di dalamnya. Apa yang Ia janjikan pasti akan terjadi. Kita mengandalkan sepenuhnya tanpa rasa takut.
- Kita memuliakan Allah dengan menyesuaikan diri kita dengan injil dan melakukan kehendak-Nya.
Sebagai umat Kristen yang sejati, kita juga menyatakan bahwa kita:
- Bergantung pada kemurahan Yesus – kita juga siap sedia untuk mengampuni.
- Sungguh2 mengasihi Yesus – kita ingin melayani-Nya dari hati kita yang terdalam (Yoh 12:26).
- Kita adalah utusan Allah! – kita juga ingin menuntaskan misi yang diberikan kepada kita: berbuat baik dan menolong sesama kita untuk meraih keselamatan.
Ketika kita menyatakan siapa Allah dan siapa diri kita, sama seperti Yesus pada kala itu – mungkin kita juga tidak senantiasa diterima, dikucilkan, bahkan ditolak! Namun ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk menyatakan siapa Allah dan siapakah diri kita sebagai umat Kristen yang sejati
Dengan pengenalan yang benar akan Allah, kita memiliki tenaga sama seperti Yesus untuk menjalani apa yang Allah ijinkan terjadi dalam kehidupan kita dengan penuh pengandalan. Pada akhirnya kita juga akan mengalami kebangkitan, mengenakan tubuh kebangkitan, dituntun masuk ke dalam kerajaan Allah, kemuliaan yang kekal bersama dengan Allah. Itulah masa depan kita!