Kapankah Yesus menolong? Apa tujuan Injil? Apakah manfaat berbuat baik? Ada banyak ide tentang ini dan beberapa kesalahpahaman. Rasul Distrik menjelaskan dalam sebuah kebaktian.
“Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Nas dari Yohanes 6:26-27 ini menjadi dasar pelayanan Rasul Distrik di sidang Sidanegara, Cilacap pada Minggu 23, Februari 2020.
Dengan pemberian makan 5000 orang dengan lima roti dan dua ikan, Yesus ingin menunjukkan bahwa Ia diutus oleh Bapa-Nya untuk membawa hidup yang kekal kepada umat manusia. Tetapi kerumunan orang itu tidak memahami makna tanda ini. Beberapa dari mereka datang untuk melihat Dia dengan harapan agar Ia melakukan suatu mukjizat bagi mereka. Mereka melihat Yesus sebagai nabi yang diberitakan oleh Musa. Melihat bahwa mereka ingin menjadikan-Nya raja mereka, Yesus mengasingkan diri ke bukit. Ketika mereka menyusul Dia keesokan harinya, Yesus menegur mereka karena mengikuti Dia dengan alasan-alasan yang keliru.
Kemerdekaan bukan kekuasaan
Putra Allah datang ke bumi untuk keselamatan kita. Ia menawarkan diri-Nya sebagai kurban, sehingga kita dapat dibebaskan dari kekuasaan kejahatan. Tujuannya adalah untuk memungkinkan umat manusia hidup dalam persekutuan yang kekal dengan Allah di dalam ciptaan yang baru.
Yesus mendorong para pendengar-Nya untuk bekerja bagi hidup yang kekal. Hidup yang kekal hanya diberikan oleh Putra Allah, dan tidak seorang pun dapat memperolehnya sendiri. Tetapi untuk menerimanya, orang harus:
- percaya kepada-Nya, dengan kata lain untuk percaya pada penjelmaan-Nya, kurban-Nya, kebangkitan-Nya, dan kedatangan-Nya kembali;
- menerima dengan penuh kesadara perlunya akan Juruselamat – perbuatan-perbuatan baik kita tidak menyelamatkan kita;
- percaya pada pengajaran-Nya, khususnya perlunya untuk dilahirkan kembali dari air dan Roh (Yoh. 3:6) dan untuk menerima Perjamuan Kudus (Yoh. 6:53);
- menyangkal dirinya supaya hidup di dalam Kristus, yakni untuk menyelaraskan pikiran dan tindakannya dengan teladan Kristus.
Kristus menawarkan hidup yang kekal kepada mereka yang percaya kepada-Nya dan yang menyelaraskan diri dengan citra-Nya. Kita bertanggung jawab atas pemberitaan Injil. Perilaku kita harus mencerminkan kehidupan ilahi yang telah Allah taruhkan ke dalam diri kita. Orang-orang yang setia adalah anak-anak Allah yang sejati, dengan kata lain oang-orang percaya yang dipenuhi dengan kehidupan ilahi.
Latar belakang: kunjungan ke sub-distrik Cilacap
Mulai Rabu, 19 Agustus hingga Minggu, 23 Agustus 2020 Rasul Distrik didampingi Rasul Samuel Hadiwidagdo dan Uskup Dwi Sulistyo Utomo melaksanakan rangkaian pelayanan di sub-distrik Cilacap mulai dari Banjarpanepen hingga Tritihkulon. Dalam pelayanan di sidang Sidanegara, Rasul Distrik menugaskan Evangelist Priyanto sebagai wakil ketua distrik Purwokerto untuk sub-distrik Cilacap dan Pantura Barat.
This post is also available in: Indonesian