Buah-buah pikiran tentang nas Alkitab
Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kami bersyukur, dan orang-orang yang menyerukan nama-Mu menceritakan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
Mazmur 75:2
Pendahuluan
Mazmur 75 diawali dengan sebuah ungkapan rasa syukur kepada Allah. Ini adalah suatu pengakuan terbuka akan Allah dan perbuatan-perbuatan-Nya. Ini mengingatkan kita bahwa kita hendaknya tidak mengandalkan pada kekuatan dan kemampuan kita sendiri. Pemazmur memberitakan bahwa Allah mahakuasa, mahahadir, dan Hakim yang benar dan adil. Perbuatan-perbuatan dan pekerjaan-pekerjaan Allah yang menakjubkan membangkitkan suatu perasaan hormat dan memberi kesaksian tentang kehadiran dan kedekatan-Nya.
Bersyukur atas mukjizat-mukjizat Allah
Ketika pemazmur berbicara tentang perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib, ia ter- utama menunjuk pada ciptaan jasmani: bumi dengan tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang, manusia yang hendaknya merawatnya, dan akhirnya, benda-benda langit yang memisahkan siang dari malam dan menentukan musim-musim. Semua ini adalah perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib, yang dapat dilihat oleh siapa pun dan untuk mana setiap orang seharusnya mengucap syukur kepada Allah. Tetapi, yang lebih besar tetaplah penjelmaan Allah di dalam Yesus Kristus dan dalam sakramen-sakramen dan dalam iman yang memenuhi kita. Semua ini memberi kita alasan yang baik untuk bersyukur.
Menceritakan perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib
Orang percaya tidak hanya memiliki sebuah tugas untuk bersyukur, tetapi juga untuk berbicara – atau menceritakan, seperti yang disebutkan nas Alkitab kita – perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib. Kita melakukan ini dengan memperlihatkannya sehingga orang lain dapat memahaminya di bawah terang Injil.
Jika seseorang ditanya tentang perbuatan-perbuatan ajaib mana yang dapat di-syukuri seseorang dan mana yang hendaknya diceritakan, maka pertama-tama adalah dunia yang kelihatan, yang tidak muncul dengan sendirinya, tetapi berutang keberadaannya pada kehendak Allah yang berdaya cipta. Seseorang yang memahami bumi sebagai ciptaan Allah bersyukur untuk itu dan akan ingin memeliharanya juga.
Perbuatan ajaib lain yang dapat kita syukuri, dan yang perlu untuk diberitakan, adalah bahwa Allah menjadi manusia di dalam Yesus Kristus. Kita memberitakan perbuatan ajaib ini ketika kita menjelaskan bahwa ini adalah suatu ungkapan kasih dan kedekatan Allah kepada dunia. Di dalam Yesus Kristus, kita dapat mengalami bahwa Allah menyertai kita!
Dan yang tidak kalah penting, kita mengenali bahwa iman kita adalah suatu mukjizat yang tidak dapat dipahami, yang telah dikaruniakan Roh Kudus kepada kita. Kita menceritakan mukjizat ini ketika kita menjelaskan bahwa pertama-tama seseorang perlu memiliki suatu kerinduan akan aktivitas Roh Kudus agar mampu memiliki iman.
Allah, Hakim yang benar dan adil
Di antara perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib, pemazmur secara mengejutkan juga memperhitungkan penghakiman, yang tidak ia takuti dan yang lebih ia pahami sebagai suatu ungkapan keadilan dan kebenaran Allah. Allah menyatakan di dalam mazmur kita: “Apabila Aku menetapkan waktunya, Aku sendiri akan menghakimi dengan kebenaran” (ayat 2). Penghakiman bukanlah penyebab rasa takut atas hukuman, melainkan alasan-alasan untuk memuji, karena Allah menghakimi dengan benar dan adil. Bahkan di dalam penghakiman, manusia yang bertobat dapat mengharapkan kasih karunia Allah, karena Allah “tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya” (Yehezkiel 18:32a).
Pada akhirnya Allah akan menetapkan keadilan dan kebenaran bagi semuanya. Ketidakadilan dan ketidakbenaran yang kelihatannya seringkali berjaya tidak hanya akan diletakkan pada tempatnya, tetapi akan lenyap sama sekali karena Allah akan menjadi semua di dalam semua.
Kelompok Kerja Tuntunan untuk Kebaktian 07/2020
This post is also available in: English