“Adalah tugas kami, para Rasul untuk melayani engkau, para kaum muda yang kekasih!” itulah ungkapan penuh kasih yang dinyatakan oleh Rasul Distrik Edy Isnugroho pada awal pelayanan kebaktian kaum muda yang disiarkan secara langsung ke seluruh Indonesia dan Singapura, Minggu, 28 Februari 2021 dari Kedoya Selatan, Jakarta.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” nas dari Yeremia 29:11 ini menjadi dasar pelayanan Rasul Distrik dalam kebaktian tersebut. Konteks firman ini adalah ketika bangsa Israel dibuang ke Babel. Yeremia menasihati umat kala itu untuk menjalani kehidupan secara normal: membangun, menikah, beranak cucu meskipun berada dalam pembuangan. Dan Yeremia juga menasihati agar mereka tidak mendengarkan nabi-nabi palsu, dan Allah berjanji akan membawa kembali mereka ke Yerusalem.
“Sebagaimana motto tahun ini, Allah mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu: masa depan yang menjanjikan bersama Allah,” ungkap Rasul Distrik. Setelah kejatuhan ke dalam dosa, banyak kesulitan yang harus dialami oleh manusia. Namun Allah menasihati untuk kita hidup normal dengan penuh tanggung jawab. Rancangan Allah telah dimulai pada kejatuhan umat manusia sampai kepada ciptaan yang baru: langit yang baru dan bumi yang baru. “Rancangan Allah adalah rancangan damai sejahtera, dan pasti terjadi!” Kedatangan Kristus adalah hal yang pasti. “Percayalah akan hal itu, janji Tuhan pasti akan digenapi!”
“Setiap kaum muda pasti merancang masa depan yang indah, secara jasmani, dan itu baik. Kami sebagai Rasul hanya berpesan: bawalah Yesus sebagai pusat kehidupanmu.” Demikian juga dalam kehidupan yang rohani – yang kekal tidak dapat kita alami tanpa persekutuan dengan Allah. Untuk itu, kita ingin menyelaraskan hidup kita dengan kehendak Allah. Bagaimana cara kita menyelaraskan hidup kita dengan kehendak Allah? Kita ingin mencontoh Yesus:
- Yesus sejak muda berada di bait Allah. Ia gemar belajar Alkitab mengenal siapa itu Allah yang sebenarnya.
- Yesus rendah hati dan mengandalkan Bapa-Nya
- Yesus mengashi Bapa-Nya. Ia sadar bahwa Bapa telah mengasihi-Nya terlebih dahulu, maka Ia dapat menang mengatasi segala pencobaan.
- Yesus melayani sesamanya manusia. Ia tidak pernah memandang kelemahan sesama-Nya.
- Yesus memancarkan kharisma yang positif. Karena komitmen-Nya kepada Bapa-Nya ia dapat senantiasa mengandalkan Allah.
Meskipun kita tidak dihindarkan dari masalah-masalah yang ada di dunia ini, kita percaya Allah memiliki rancangan damai sejahtera bagi kita semua. Kita ingin senantiasa fokus pada tujuan kepercayaan kita: patut pada hari kedatangan Tuhan. “Untuk mencapai tujuan bersama dengan Allah kita harus bersekutu. Bersekutu dengan seluruh kaum muda, dengan para pemangku jawatan, dan para Rasul.” Rasul Distirk mengakhiri pelayanannya dengan pesan: “mari kita mengandalkan Tuhan, janji Allah pasti digenapi. Pada saat itulah kita akan mengalami kemuliaan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.”