Distrik Jakarta bersukacita menyambut pelayanan Rasul Samuel Hadiwidagdo pada pekan pertama bulan Agustus. Setelah rangkaian kunjungan pelayanan di Sulawesi Utara, Rasul melanjutkan pelayanannya di ibu kota dan sekitarnya dalam 3 kebaktian.
Jatimurni
Pelayanan pertama Rasul adalah di sidang Jatimurni (sub-distrik Bekasi) pada kebaktiang tengah minggu, 3 Agustus 2022. “Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.” (2 Korintus 11:2) digunakan Rasul sebagai dasar pelayanan untuk menyatakan bahwa kelompok Rasul terus mempersiapkan para pengantin perempuan Kristus dengan cara memberitakan Injil, memberitakan pengampunan dosa-dosa, menyalurkan Perjamuan Kudus, memperkuat persekutuan orang-orang percaya dan memberitakan kedatangan Kristus kembali yang semakin dekat.
Pondok Labu
Sidang Pondok Labu mendapatkan pelayanan beirkutnya pada keesokan harinya. Dalam pelayanannya Rasul antara lain menekankan bahwa Allah telah menaruhkan kehidupan ilahi ke dalam diri kita. Selanjutnya Ia memberi kita semua yang kita perlukan untuk perkembangannya. Kita perlu memberi prioritas untuk keselamatan kita dan menghindari segala sesuatu yang dapat menghalanginya.
Diaken Hendarto ditahbiskan sebagai Priester untuk sidang jemaat Pondok Labu, untuk membantu tugas Priester Sinung Wahyuwibowo dalam melayani anak-anak Allah disana.
Pejuang
Titik puncak rangkaian pelayanan ini adalah kebaktian dengan berkat pernikahan perak bagi Priester Maman S. Edy dan Ibu Ninik di sidang Pejuang, Harapan Indah (sub-distrik Bekasi).
Roh telah menyatakan kepada kita bahwa kita adalah anak-anak Allah, dan oleh karenanya kita juga adalah ahli waris-Nya. Warisan itu terdiri dari hidup yang kekal, yakni, persekutuan yang kekal dengan Allah di dalam kemuliaan-Nya (Roma 8:16-17).
Roh juga menasihati kita untuk rendah hati dan mengandalkan Bapa kita dalam perkara, serta taat menderita bersama-Nya. Menderita bersama Kristus berarti menaruhkan kepentingan yang lebih besar pada hubungan kita dengan Kristus daripada penderitaan kita. Warisan yang Allah cadangkan bagi kita akan membuat kita melupakan semua penderitaan kita. Kita tetap bersetia kepada Kristus dan meninggalkan semua hal yang bisa memisahkan kita dari-Nya.