“Bagi saya, adalah suatu berkat dan sukacita tersendiri untuk berada di sini bersama engkau semua! Saya bersyukur kepada Bapa Surgawi kita yang telah memungkinkannya.” Dengan kata-kata ini, Rasul Kepala memulai kebaktiannya sekaligus mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat mengalami persekutuan di dalam kebaktian bersama dengan anak-anak Allah di Bali dan semua sidang jemaat yang terhubung melalui kebaktian streaming di gereja regional Asia Tenggara.
Ia mendasari kebaktiannya dengan ayat dari Filipi 1:9, “Dan inilah doaku: semoga kasihmu makin bertambah-tambah dalam pengetahuan dan segala macam hikmat.”
Rasul Paulus memiliki hubungan istimewa dengan jemaat Gereja Filipi. Sesungguhnya, dialah yang mendirikan jemaat ini. Dan mereka juga memiliki persekutuan yang kuat dengan Rasul. Mereka banyak berdoa untuknya, mendukungnya, dan mereka bahkan memberinya uang untuk perjalanan-perjalanannya. Jadi jelas ada banyak kasih yang dinyatakan di antara mereka. Maka sungguh mengejutkan bahwa ia menulis, khususnya kepada jemaat ini, meminta Allah untuk meningkatkan kasih mereka. Karena jelas jemaat di Filipi mengasihi Allah dan mengasihi Rasulnya.
Kasih yang ilahi
Paulus berdoa agar kasih mereka bertambah karena ia ingin mereka mengerti bahwa mereka selalu dapat mengasihi lebih banyak dan lebih baik lagi. Teladan kita adalah Yesus Kristus yang memiliki kasih yang sempurna kepada Allah dan sesama. Tujuan kita adalah menjadi seperti Yesus Kristus.
Allah ingin kita memiliki kasih yang lain, kasih yang ilahi. Apa artinya mengasihi Allah? Mengasihi Allah berarti:
- Kita memutuskan bahwa Tuhan adalah Allahku, kita percaya kepada-Nya dan kita tidak perlu meminta Allah lain untuk menolong kita.
- Melakukan kehendak-Nya. Kita mengasihi Dia seperti Yesus mengasihi Dia dan taat kepada-Nya.
- Kita memiliki keinginan yang kuat untuk memiliki persekutuan yang kekal dengan-Nya
Roh Kudus yang menolong kita untuk memahami bagaimana Allah mengasihi kita. Melalui pengutusan putra-Nya, pengorbanan-Nya, kasih karunia-Nya, dan kesabaran serta kasih-Nya. Dan pengetahuan ini memberi tahu kita apa yang harus kita lakukan untuk mengasihi Allah.
Kita memiliki pengetahuan, sekarang kita harus memiliki kebijaksanaan. Itu berarti kita harus mengetahui apa yang harus kita lakukan sekarang.
- Roh Kudus mengajar kita, jangan mengukur kasih Allah dengan melihat kondisi yang kita alami.
- Kita telah memahami bahwa Allah mengasihi kita karena Ia memberi kita hidup yang kekal.
- Roh Kudus juga menolong kita untuk mengenali, membedakan roh-roh dan selalu fokus pada hubungan kita dengan Allah.
- Kita sadar bahwa kita membutuhkan kasih karunia karena kita masih belum sempurna.
- Orang yang mengenal kasih Allah juga tahu bagaimana harus bersikap. Kita tidak mengasihi Allah berdasarkan kepentingan karena kita menginginkan sesuatu, tetapi karena kita bersyukur kepada-Nya.
- Orang yang mengasihi Allah juga ingin menyenangkan hati-Nya. Dan berkontribusi pada kesatuan umat Allah
Mengasihi sesama kita
Bab kedua, kasihilah sesamamu manusia. Dan doa yang sama juga berlaku. Di sini kita berbicara tentang kasih ilahi. Kita mengasihi mereka seperti Allah mengasihi mereka, dan mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri.
Roh Kudus tidak memberi tahu kita tentang sesama kita. Ia memberi tahu kita bagaimana Allah mengasihi sesama kita. Ia memberi tahu kita apa yang telah dan sedang Allah lakukan dan ingin lakukan bagi sesama kita. Dan Ia mengatakan kepada kita, kasihilah sesamamu manusia seperti Aku mengasihi dia.
Ia memberi tahu kita tentang kebutuhan-kebutuhan sesama kita, dan mengatakan kepada kita, bahwa sesama kita perlu diselamatkan. Mungkin, perilakunya adalah salah. Tetapi hanya karena dia adalah penjara dosa. Dia perlu dibebaskan. Itulah kebutuhan sejati dari sesama kita. Dan untuk dibebaskan, ia perlu mengenal Yesus Kristus dan mengikut Dia.
Jadi, kebijaksanaan adalah tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Jangan membalas kutukan dengan kutukan. Jadilah sumber berkat dan berusahalah untuk berperilaku sebagaimana Yesus akan berperilaku dalam hal ini untuk menolong mereka hari ini atau nanti untuk menemukan dan memahami kasih Allah, bukan hanya kasih dengan kata-kata, tetapi juga kasih di dalam perbuatan.
This post is also available in: English