Sidang jemaat yang besar bergabung untuk mengikuti kebaktian Jumat Agung, 10 April 2020 bersama Rasul Distrik Edy Isnugroho. Lebih dari 4.500 titik penerimaan di seluruh Asia Tenggara bahkan mancanegara mengikuti kebaktian ini melalui YouTube dan Facebook live. “Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.” Rasul Distrik menggunakan nas dari Yohanes 10:17,18 tersebut sebagai dasar kebaktian.
Rasul Distrik pada awal pelayanannya menjelaskan bahwa kabar-kabar tentang penderitaan dan penyaliban Yesus, membuat orang ketakutan. “Adalah wajar jika kita memikirkan hal tersebut adalah hal yang mengerikan” ujar Rasul Distrik. Bagi lawan-Nya, hari penyaliban itu adalah sebuah hari kemenangan. Mereka berhasil memengaruhi orang-orang untuk berada dalam pihaknya. Bahkan murid- murid-Nya meninggalkan-Nya. Ia berdiri sendirian di sana; mereka menyalibkannya, Ia mati – musuh-musuh Yesus kelihatannya telah mencapai tujuan mereka. “Yesus seakan habis, tamat selesai.”
Bagi murid-murid, penyaliban itu tampak seperti kemenangan si jahat. Mereka bahkan sama sekali tidak mengerti: Bagaimana bisa Ia, dengan segala kuasa-Nya yang besar membiarkan diri-Nya ditangkap, menyerahkan diri-Nya tanpa perlawanan, membiarkan semuanya terjadi pada diri-Nya, dan sama sekali tidak melakukan apa-apa? Bahkan Allah di Surga tidak campur tangan. “Di mata murid-murid, Yesus kalah total.” Rasul Distrik menegaskan.
Namun, Yesus berkata dengan jelas pada kayu salib: “Sudah selesai” (Yoh. 19:30). Dengan itu Ia berkata: “Tidak, Aku bukan korban dari kekerasan manusia. Bukan juga si jahat yang telah melaksanakan rencananya, tetapi Akulah yang telah menyelesaikan tugas-Ku. Tugas- Ku adalah untuk melakukan kehendak Bapa”.
Melihat kurban Yesus dari sudut pandang Allah
Kini dari sudut pandang Allah kita dapat melihat: Kehendak Allah adalah agar Putra datang ke bumi dan menyatakan kasih Allah kepada semua manusia. Ia menyatakan dengan ungkapan: “Aku berada di pihakmu, Aku bersetia kawan denganmu, Aku akan terlibat dan ikut mengalami semua yang dialami manusia. Aku akan mengalami kelaparan, Aku akan mengalami kehausan, Aku merasakan kesakitan, Aku menghadapi semua yang dapat dijumpai manusia dalam
hidup: kelemahan manusia, pengkhianatan, dusta, ketakutan, semua yang lain yang dapat dibayangkan, dan Aku tetap manusia untuk berkata kepadamu: Aku menyertaimu sampai pada akhirnya. Aku bahkan masuk ke dalam kematian, Aku bersetia kawan denganmu, karena setiap manusia harus mati, Aku pun akan mati.” Adalah kehendak Allah untuk menunjukkan kepada manusia bahwa Ia mengasihi mereka. Allah menyertai manusia, Ia berada di pihaknya sampai akhir, sampai mati!
“Namun Yesus bukanlah budak yang dipaksa untuk melakukan kehendak Bapa-Nya, sama sekali tidak!” ditegaskan oleh Rasul Distrik. “Bagi-Nya adalah penting untuk menunjukkan: ‘Bapa-Ku mengasihi-Ku, karena Aku satu dengan-Nya. Kehendak-Nya adalah juga kehendak- Ku. Kasih Bapa adalah juga kasih-Ku. Aku ingin melepaskan manusia, karena itulah Aku berjuang melawan kejahatan.’ Itu adalah keputusan-Nya sendiri.”
Kita ingin aktif bekerja
Marilah kita melihat ke dalam kehidupan kita saat ini. Saat ini juga seakan-akan si jahat berkuasa dan melemahkan iman anak-anak Allah, beberapa telah berpaling dari Allah. Marilah kita senantiasa berjaga-jaga! Dalam segala situasi marilah kita bertanya kepada Allah apa yang ingin Ia kehendaki. “Allah ingin kita menjadi pemenang, bersetia sama seperti Yesus hingga pada akhirnya.” ujar Rasul Distrik.
Kita juga menyadari bahwa kita telah menerima tugas dari Tuhan. “Dalam nas kita mendengar bahwa Yesus menerima tugas dari Bapa-Nya. Kita juga telah menerima tugas dari Yesus: untuk membantu-Nya menjadi saksi-saksi-Nya.” Rasul Distrik mengajak kita untuk menyadari dan berjaga-jaga meskipun si jahat seakan berkuasa namun Yesus sedang bekerja. “Meskipun banyak kesulitan dan tantangan, kita ingin aktif bekerja, karena Tuhan menyertai kita.” Rasul Distrik mengakhiri pelayanannya.
This post is also available in: English