Pada Minggu, 16 Agustus 2020 Rasul Distrik Edy Isnugroho melayani sidang Pinang Ranti, Jakarta didampingi oleh Rasul Samuel Hadiwidagdo. Dalam kesempatan ini ketua sidang Pinang Ranti, Priester Mulyono dan Diaken FX Hardiyanto memasuki masa pengasoan. Selanjutnya Priester Siswantoro diangkat menjadi ketua sidang yang baru. Diaken Suyitno Kardiman dan Yohanes Pandoyo ditahbiskan menjadi Priester.
Rasul Distrik menggunakan nas dari Lukas 7:33-35 “Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.”
Tuhan mencela para ahli kitab dan orang-orang Farisi karena tidak menerima orang-orang yang telah diutus Allah kepada mereka. Mereka menolak Yohanes Pembaptis karena mereka merasa ia menjalani suatu kehidupan petapa, mereka menolak Dia karena Ia menikmati kesenangan pada meja makan. Dalih-dalih yang mereka kemukakan menyesatkan. Kebenarannya adalah mereka tidak menerima kabar yang Allah kirimkan kepada mereka melalui utusan-Nya. Beberapa orang Kristen telah menjauhkan diri mereka dari Gereja karena para pemangku jawatan dan orang-orang percaya tidak sebagaimana yang seharusnya. Tetapi, kekurangan-kekurangan manusiawi ini terkadang hanya sebuah dalih untuk menutupi hal lain, ketidaksetujuan yang lebih dalam: mereka tidak menerima kabar Injil.
Mempertahankan injil yang murni
Sifat benar dari Injil tidak bergantung pada berapa banyak orang yang mematuhinya. Marilah kita tetap teguh di dalam iman kita pada pengajaran Yesus. Kebangkitan kita akan membuktikan bahwa kita benar. Contoh dari Yohanes Pembaptis lebih jauh membuktikan bahwa kehidupan pertapaan tidak menjamin keselamatan. Apa yang sangat penting untuk keselamatan adalah meneladani Kristus. Di dalam sukacita begitu pula dalam penderitaan, Yesus tidak pernah melupakan asal dan misi-Nya. Marilah kita ikuti teladan-Nya!
Meneladani Kristus adalah sebuah sumber sukacita. Mereka yang dengan setia mengikut Tuhan senantiasa memiliki alasan untuk bersukacita, apa pun kondisi yang mereka lalui:
- mereka yakin bahwa nama mereka terdaftar di surga
- mereka mengalami perawatan Allah;
- mereka menegaskan kehadiran Yesus Kristus di tengah-tengah perkumpulan mereka;
- perayaan Perjamuan Kudus memberi mereka suatu rasa pendahuluan akan pesta perkawinan Anak Domba;
- mereka yakin bahwa Kristus akan segera datang untuk menjemput mereka.
Kita mematuhi Injil dengan keseluruhannya. Meneladani Kristus adalah sebuah sumber sukacita dalam segala keadaan. Kita berfokus pada apa yang sangat penting bagi keselamatan kita.