Rasul Kepala Walter Schmidt dikenal sebagai pribadi yang berpenampilan tenang, kebapakan, dan berwibawa. Di bawah kepemimpinannya Gereja Kerasulan Baru berhasil melewati krisis. Tepat hari ini seharusnya ia akan berusia 129 tahun.
Di masa mudanya ia telah banyak belajar tentang kehidupan. Belum genap berusia dua tahun, ia harus kehilangan sosok ayah. Bersama dengan empat saudaranya, ia dibesarkan oleh seorang ibu yang mengasihi dan penuh perhatian, yang harus berjuang keras untuk menghidupi keluarganya. Selain itu ia adalah juga sosok yang senantiasa berusaha untuk mencari kebenaran ilahi. Pertemuan pertama dengan para utusan Tuhan terjadi pada tahun 1897, di tengah situasi yang dipenuhi kesusahan dan kekhawatiran. Di bulan November 1898 mereka dimeteraikan dan menerima keanakan di dalam Allah. Ia mengalami, bagaimana jiwa manusia dimenangkan untuk pekerjaan kelepasan Tuhan dan lambat laun ia sendiri menjadi seorang bapa pengakuan yang bersukacita atas apa yang Tuhan lakukan di zaman kita melalui para Rasul-Nya.
Pada tanggal 17 Mei 1919 ia menikahi Luisa, seorang gadis dari keluarga kerasulan baru yang baik, yang sejak saat itu mendampinginya sebagai pasangan yang setia. Sebagai orang percaya yang memiliki pengandalan yang kuat, yang hatinya dipenuhi rasa takut akan Allah, dan yang telah ditempa oleh kerasnya kehidupan, menjadikan dirinya sosok yang diberkati.
Memimpin di saat krisis
Setelah kematian Rasul Kepala JG Bischoff, Walter Schmidt terpilih sebagai Rasul Kepala pada rapat para Rasul Internasional. Gereja Kerasulan Baru berada dalam situasi krisis. Sebelumnya Rasul Kepala JG Bischoff menyatakan melalui pesannya, bahwa Yesus akan datang kembali pada masa hidupnya. Namun pesan ini tidak tergenapkan dengan kematiannya.
Pada kebaktian tanggal 10 Juli 1960, sebagai Rasul Kepala baru, Walter Schmidt menghimbau para anggota untuk merespons dan menyikapi kritik-kritik dari luar yang berkaitan dengan pesan itu di dalam ketenangan. Sebagai pemimpin pusat Gereja Kerasulan Baru, Rasul Kepala Walter Schmidt melakukan konsolidasi ke dalam dan berusaha untuk mempertahankan kesatuan dan keutuhan gereja. Dengan kerja keras dan kepemimpinan yang kuat serta pertolongan Tuhan, krisis pun terlewati.
Di tahun-tahun terakhir pelayanannya, ia merasa sedih karena sebagai warga negara Jerman Barat ia tidak dapat melayani anak-anak Allah yang ada di Jerman Timur. Dengan alasan ini dan juga kondisi kesehatannya yang menurun, pada bulan Februari 1975, ia memutuskan untuk mengaso dan menunjuk Rasul Distrik Ernst Streckeisen dari Zürich, Swiss sebagai penerusnya.
90 tahun yang diberkati
Rasul Kepala Walter Schmidt lahir di Neuemuehle, distrik Altena, Westfalen bagian selatan di tengah pegunungan Ebbe pada 21 Desember 1891. Ia dipanggil pulang oleh Bapa surgawi pada tanggal 28 Februari 1981 di kampung halamannya, Dortmund, Nord-Rhein Westfalen, dalam usia 90 tahun. Kebaktian pemakamannya dipimpin oleh Rasul Kepala Hans Samuel Urwyler pada tanggal 8 Maret 1981, yang dihadiri oleh 39 Rasul, di Dortmund-Nord, NRW, dengan dasar nas dari Injil Yohanes 11:25: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” Baginya hidupnya didasari oleh suatu motto yang sangat indah: “Pekerjaan kelepasan dan keselamatan Allah atas umat manusia diawali oleh kasih, dikerjakan dengan kasih, dan akan dirampungkan berdasarkan kasih!”
Sumber: Zentralarchiv-nak.de/Priester Mulyono