Rasul Distrik Urs Hebeisen bersama Pembantu Rasul Distrik Edy Isnugroho dan Rasul Samuel Hadiwidagdo melayani anak-anak Allah di Kedu dalam rangkaian pelayanannya yang terakhir di daerah Jawa.
Sidang Jambean (Distrik Kedu Timur) menjadi pemberhentian pertama dalam kebaktian yang digabung dengan sidang Langenrejo pada Selasa, 17 Juli 2018. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya ” Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus ( Kisah Para Rasul 12:7), menjadai dasar nas kebaktian. Kuasa iblis ingin mengikat kita agar tetap berada dalam dosa. Namun Yesus memiliki kuasa untuk melepaskan dosa. Bagian kita adalah datang pada terang Yesus, maka rantai pengikat dosa akan gugur. Hadir dalam kebaktian tersebut 191 jiwa.
Selanjutnya pada hari Rabu, 18 Juli 2018, kebaktian dilaksanakan untuk seluruh distrik Kedu Barat dilaksanakan di sidang Gombong. 611 saudara-saudari ikut ambil bagian dalam kebaktian yang didasari Nas dari Lukas 11:10 “Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
Kita bercakap-cakap dengan Allah sebagai Bapa yang penuh kebajikan. Allah memberikan kepada mereka yang meminta kepadaNya. Doa-doa kita hendaknya berisi: Kerendahan hati karena kita tidak dapat mengatakan jasa-jasa kita di hadapan Allah , ucap syukur yang mendalam, iman karena kita percaya pada kasih dan kesempurnaan Allah serta mengandalkan kepada Yesus. Kita mencari Yesus agar dapat menemukan-Nya. Kita mencari: Kerajaan Surga terlebih dahulu. Seperti Yesus, kita ingin memahami dan melakukan kehendak Allah. Kita juga ingin senantiasa mengusahakan perdamaian dengan yang lain. Jika kita menjumpai pintu tertutup hendaknya kita mengetuk pintu dengan kerendahan hati dan bukan mendobraknya, karena hanya Allah yang dapat menentukan saat kita masuk pada kemurahan-Nya
Pada kesempatan ini Oudste Distrik Tri Prabowo menerima pengasoan yang layak, sekaligus berkat pernikahan perak bagi dirinya dan Ibu Priksaniati.
Kamis, 19 Juli 2018 dilaksanakan acara musikal dengan tema: “PUJI ALLAH DENGAN SUKA CITA”. Puji-pujian dan musik serta alunan keroncong menjadi warna baru dalam acara musikal. “Engkau semua telah bernyanyi dengan baik, engkau telah memuliakan Allah, dan itu sangat menyentuh jiwa kita juga bagi para jiwa di alam barzah” demikian diungkapkan Rasul Distrik Urs Hebeisen di akhir acara.
This post is also available in: English