Buah-buah pikiran tentang nas Alkitab
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Ibrani 4:12
Pendahuluan
Nas Alkitab untuk persekutuan doa hari ini berasal dari surat kepada orang-orang Ibrani, yang penulisnya tidak diketahui. Diduga, surat ini ditulis sekitar tahun 90 M dan karena itu terbilang ke dalam tulisan-tulisan terkemudian dari Perjanjian Baru. Firman Allah dapat ditemukan di dalam Kitab Suci dan juga diberitakan pada saat ini. Di dalam nas Alkitab kita, firman diumpamakan sebagai sebuah pedang yang dilihat sekilas kelihatannya merupakan sebuah perbandingan yang agresif dan mungkin bahkan kejam. Sebuah pedang bermata dua dapat digunakan di segala arah dan tidak perlu dibalik seperti pedang bermata satu, karena kedua sisi pisau pedang itu dapat memotong dengan setara. Penulis surat Ibrani menekankan bahwa firman Allah bahkan lebih tajam daripada pedang bermata dua, karena menembus lebih dalam daripada pisau apa pun dan karena itu melakukan lebih dari apa yang dapat dilakukan senjata manusia.
Ayat ini perlu dibaca dengan teliti untuk memahami bahwa meskipun firman Allah digambarkan dalam pengertian sebuah senjata, penggambaran itu bukan dalam artian yang menghancurkan, melainkan bahwa firman Allah menembus ke dalam sifat asli manusia untuk mengungkapkan diri mereka seperti mereka apa adanya.
Firman: hidup dan kuat
Firman Allah adalah firman yang hidup dan meskipun sudah lama sekali, firman tetap masih berlaku karena diberitakan saat ini dan tetap efektif. Firman berbicara kepada kita dalam kondisi khusus kita masing-masing sampai pada titik di mana kita sendiri terkadang bertanya-tanya, “Bagaimana hal itu mungkin?” Lebih lagi, firman Allah juga menciptakan kehidupan. Barangsiapa menerimanya dan hidup sesuai dengannya (!) akan meraih hidup yang kekal!
Ketika penulis surat kepada orang-orang Ibrani ini berbicara tentang firman Allah yang penuh kekuatan, ia dengan jelas memikirkan dampak-dampak yang dimilikinya. Firman Allah adalah, sebagai contoh, berdaya cipta di mana Allah menciptakan segala sesuatu melalui firman-Nya. Melalui firmanlah Yesus menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati. Juga, melalui Firman, dosa-dosa diampunkan, dan keselamatan dikaruniakan.
Firman: tajam dan menusuk
Ketajaman firman Allah ditunjukkan, di antaranya, oleh kenyataan bahwa firman dengan jelas mengajar untuk membedakan kebaikan dari kejahatan dan kebenaran dari dusta. Ketika orang saling berbicara, kata-kata berfungsi untuk memoles atau menyembunyikan sesuatu; akan tetapi, firman Allah menyingkapkan apa yang tidak menyenangkan, mengganggu, dan yang jahat. Firman hendaknya memimpin kita untuk menilai diri kita dengan tepat dan karena itu untuk tidak tunduk pada tipuan diri kita sendiri.
Ketika firman Allah menusuk kita, itu berarti bahwa kita dipenuhi dengannya dan hidup baik darinya maupun sesuai dengannya.
Firman: pembeda pertimbangan dan pikiran hati
Ketika firman Allah menusuk kita, menjadi jelas bagi kita apa yang menguasai pikiran kita dan apa motif di belakang keinginan-keinginan kita. Kita menyadaribahwa kita tidak selalu bertindak dan berencana di dalam Roh Allah dan melalui firman, kita diberi kesempatan untuk berubah. Kelemahan kita diungkapkan, dan kita diperingatkan untuk tidak mengambil jalan yang salah – tetapi di atas segalanya kita ditunjukkan pada jalan Kristus, yang mengarah pada hidup yang kekal.
Allah hanya menginginkan keselamatan bagi kita manusia (1 Timotius 2:4; Yohanes 3:17), dan melalui firman-Nya, Ia bekerja tanpa henti dan dengan kesabaran menuju tujuan ini, sampai masa kemurahan berakhir.
Kelompok Kerja Tuntunan untuk Kebaktian 08/2020
This post is also available in: English