Rasul Samuel Hadiwidagdo didampingi Evangelist Distrik Sudi Sri Waluyo, Herder Tri Budi, Priester Triyono Budi Santoso, Priester Keefe Setiobudi dan para ketua sidang sub-distrik Tangerang-Depok melayani Sidang Kaduagung Tigaraksa, Minggu 24 Juli 2022 di Aula Gedung Sport Center Citra Raya, Panongan, Kabupaten Tangerang-Banten. Tercacat 213 jiwa hadir pada pelayanan tersebut setelah kurang lebih 2 tahun penantian untuk dapat berkebaktian bersama.
Sidang Kaduagung Tigaraksa merupakan sidang yang terletak di ujung pulau jawa (Provinsi Banten). Rasul melayani anak-anak Allah dengan nas yang diambilkan dari Matius 5:6 “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.”
Pada pelayanannya, beliau menekankan bahwa untuk dapat memahami nas Alkitab, kita harus mampu memberikan prioritas ruang untuk Roh Kudus dalam hati kita sehingga kita mampu melihat kebenaran dan keadilan Allah dari sudut yang lain.
Saat kita lapar dan haus akan kebenaran, maka pertama-tama yang harus kita lakukan adalah mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya (Mat. 6:33). Kita harus percaya dan mengandalkan Allah sepenuhnya. Sikap yang demikian tersebut memungkinkan kita untuk dipuaskan. Allah mengaruniakan kepada kita pengampunan dosa-dosa, memuaskan kita dengan damai sejahtera-Nya, dan menolong kita untuk tetap setia kepada-Nya meski ada kesulitan-kesulitan kita.
Kita perlu mengupayakan beberapa hal:
- Kita punya hak untuk mengusahakan keberhasilan jasmani namun kita jangan sampai kita melakukannya dengan mengorbankan kebutuhan jiwa kita.
- Kita patuh kepada Allah berdasarkan kasih untuk menyukakan-Nya, bukan untuk meraih upah atau untuk mendapatkan penghormatan manusia.
- Tetap bertekun dalam kemenurutan dan kemanunggalan, meski penderitaan-penderitaan melanda.
Mengetahui bahwa mustahil bagi kita untuk meraih kesempurnaan Kristus, kita merindukan kasih karunia. Kita datang kepada Kristus dengan mengakui dosa-dosa kita seperti anak yang hilang (Luk. 15:11-24) dan tanpa menyebutkan jasa-jasa kita (Luk. 18:10-14). Kita mengasihi sesama kita karena keselamatan yang Allah berikan itu untuk semua orang tanpa kecuali. Kita bertekun dalam usaha-usaha kita sampai akhir, meski penderitaan yang ada;
Segala sesuatu yang berasal dari dunia yang tidak pernah akan memuaskan kita. Tapi Tuhan telah memberikan kasih karunianya kepada kita sehingga kita dapat puaskan.
Dalam pelayanan ini Rasul juga memberikan Kemeterian Kudus kepada 4 jiwa yang terdiri dari 3 orang anak dan 1 orang dewasa.